"Tuan Oh mempunyai perusahaan bernama Oh Company di pusat kota Seoul serta, tuan Oh juga mempunyai rumah sakit didaerah gangnam dan satu pekerjaan lain tapi bibi tidak bisa kasih tau ke non, jika non penasaran non bisa tanya langsung ke tuan Oh" -ucap bibi kim
"Wah pasti Sehun sangat kewalahan ngurus itu semua"
"Iya non benar,,,untung saja tuan Oh didampingi sama sekretaris Jung jadi tuan Oh tidak terlalu capek"
"Oh iya benar aku baru mengingat sekretaris itu hehe" -ucap Sera bersama cengirannya "Oh iya bi, Sehun biasanya pulang jam berapa ya?"
"Jam 7 malam, tapi kalau tuan Oh lembur dia pulang jam 10 bahkan kadang tidak pulang" -ucap bibi kim yang sudah selasai mengurusi tanaman serta diikuti Sera yang sudah selesai menyiram tanaman,keduanya pun masuk ke dalam mension.
✴⚫✴⚫✴
Pukul 19.00 WIB
Para pelayan yang sedang menata meja makan sudah hampir selesai dibantu dengan Sera padahal tadi bibi kim sudah melarang Sera agar tidak usah ikut membantu melihat kaki Sera yang sedang sakit hingga Sera terlihat susah berjalan tetapi Sera tetap ingin membantu dengan alasan bosan harus melakukan apa alhasil disini lah Sera membantu para pelayan menata meja makan.
Suara decitan ban mobil diikuti suara pintu terbuka membuat para pelayan berlari ke ruang utama untuk menyambut tuannya tak terkecuali Sera yang ikut karena Sera binggung harus seperti apa,jadi Sera mengikuti bibi kim serta para pelayan berbaris menunggu tuannya masuk ke dalam mension ini.
"Tuan ingin makan atau ingin mandi terlebih dahulu" -tanya bibi kim
"Makan" -jawab Sehun dengan singkat. Sehun pun menghampiri Sera yang berada di ujung barisan, menggendongnya ala bridal style ke arah meja makan diikuti para pelayan dan sekretaris Jung di belakang Sehun bagaimana dengam Sera? Sera hanya diam dan melingkarkan tangannya di belakang leher Sehun.
Sesampainya di meja makan Sehun menaruh Sera di pangkuannya, sekretaris Jung dan para pelayan yang melihat adengan itu merasa iri terkecuali satu pelayan yang menatap dengan ekspresi 'tak suka'.
"Bagaimana kakimu?apa masih sakit?" -tanya Sehun.
"Sudah tidak sesakit awal,,,hmmm Sehun apakah kau hobi memangku orang seperti ini? apakah kau tidak pegal? Kau baru pulang,jika kau memangku aku takut kau semakin lelah" -tanya Sera
Chupp~
"Kau ini bawel sekali! Cepat suapin aku,aku lelah"
✴⚫✴⚫✴
"Hmm Sehun apakah kita tidur disini bersama?" Tanya Sera ke Sehun yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya lilitan handuk di pinggangnya,rambutnya yang basah, perutnya yang six pack menambah kesan sexy.
"Hmmm" jawab Sehun yang sedang memakai baju oblong putih serta celana pendek bahan berwarna hitam. Sehun langsung menghampiri Sera yang sedang duduk menyender di atas ranjang king sizenya.
"Mengapa wajahmu memerah" -tanya Sehun yang baru menyadari.
"Tida-kkk... Apa apa" -ucap Sera terbata-bata.
"Kau malu melihat perut sixpack ku?" -goda Sehun.
"Tida-kk..." Sera langsung tidur memunggungi Sehun.
Sehun pun ikut merebahkan dirinya di samping Sera dan menarik Sera ke dalam pelukannya.
"Sehu-n" -ucap Sera terkejut dengan perlakuan Sehun.
"Hmmm...aku bisa melakukan lebih dari ini. Jadi suka-suka aku kan aku sudah membelimu."
Ucapan Sehun membuat Sera merasa di rendahkan jujur Sera merasa nyaman di pelukan Sehun tetapi karena omongan Sehun yang baru saja di ucapkan membuat Sera merasa sedih.
Cahaya matahari pagi yang mulai memasuki celah-celah jendela kamar,membuat perempuan cantik yang sedang di dekap seorang pria tampan itu terbangun dari tidurnya. Lihatlah mereka seperti pasangan suami istri romantis kali mereka tapi hubungan mereka hanya sebatas kepemilikan ah salah laki-laki yang mengklaim bahwa sih perempuan milik nya apakah perempuan itu juga boleh mengklaim sih laki-laki menjadi miliknya?
Sera mencoba menyingkirkan tangan Sehun yang berada diatas perutnya, semakin Sera menyingkirkan tangan nya semakin Sehun mengeratkan pelukannya.
"Sehun bangun kau tidak kerja?"
"Hmm..... morning kiss first?"
"Tidak mau lepaskan dulu tangan mu"
Sehun pun bangun dan langsung menindi tubuh Sera, melumat bibir Sera yang akhir akhir ini menjadi candunya.
"Nghhhhh Sehu-n hentih- kanhhh."
Sehun menggigit bibir bawah Sera hingga membuat Sera membuka mulut, kesempatan ini Sehun langsung mengabsen gigi Sera,memperdalam ciumannya, Sera tersentak saat tangan Sehun menyentuh payudaranya.
"Jang-an Sehun jangannhhh" -ucap Sera dengan mendorong serta memukul bahu Sehun. Tetap saja menurut sehun itu tidak menyakit kan sama sekali malah membuat ciuman Sehun turun ke leher jenjang Sera dan memberi beberapa tanda di lehernya.
"Aku jan-jihh mal-am inihh kita bisahhh lanjut anhhh"