"Nak Ara sudah untuk ketiga kalinya kau berkelahi, kau itu perempuan Ara, tak seharusnya kau terlibat perkelahian"ucap guru konseling di sana.
Guru itu sudah lelah menasehati nya, dia adalah Kim Ara gadis berambut sebahu dengan mata coklat eksotis.Gadis cuek dengan otak di atas rata rata.
"Han memaksa anak anak mengerjakan tugas nya Seonsaeng! Apakah itu sikap yang baik?! Apakah itu di benarkan?! Aku sudah muak melihat tingkahnya, dan hari ini kesabaran saya sudah habis, dia memecahkan telur busuk di atas kepala anak anak yang menolak mengerjakan PR nya, itu menjijikkan Seonsaeng"Jelas Ara penuh kemuakan di setiap inci kata katanya
Belum Yeunji membalas perkataan Ara, gadis itu segera pamit padanya.
"baiklah Yeunji Seonsaeng saya permisi"ucap Ara sopan, ia meninggalkan ruang guru tanpa peduli tatapan penasaran anak anak satu sekolah nya.Toh baginya ia tak bersalah.
.
.
.
.
.
.
"Ara ini ketiga kalinya kau berkelahi, kenapa kau bisa berkelahi?"ya selesai makan malam Namjoon mengintrogasi anaknya ini.
"Dia berlaku semena mena dad, itu menjijikkan"
"Baik baik, tapi kau ini perempuan Ara tetapi kau sangat suka berkelahi"Namjoon tidak mengerti lagi dengan anak semata wayangnya ini.
"Daddy juga begitu, apakah Daddy lupa bahwa Daddy adalah mafia"Skak kalimat ini menjebak Namjoon.
"Ba-bagaimana kau tau?"
"Tak sengaja 2 tahun yang lalu aku membaca jurnal Daddy, dad ajak aku bertemu dengan teman teman mu yang mafia juga nee?"Ara memulai Aegyo nya.
"Hei! Kau itu terlalu kecil! Terlebih kau juga perempuan, tak boleh kau menjadi mafia!"Namjoon menolak mentah mentah permintaan anaknya itu.
"Ayolah dad, tak semua mafia jahat kan dad, mafia tidak buruk mereka hanya melakukan kebaikan dengan cara yang berbeda"
"Ah sudahlah cepat kau tidur"
"Nee Daddy Joonie, good night"Ara memeluk Namjoon sekilas dan berjalan menuju kamarnya.
"Huh anak itu.."
.
.
.
.
.
Jam hampir tengah malam tetapi Ara masih setia membaca waatpad di kamar nya, merasakan tenggorokan yang kering, ia memutuskan untuk mengambil minuman segar di dapur.
Tap... Tap... Tap...
Suara langkah kaki menuruni tangga
"Sepertinya ada orang di ruang tamu" gumaman Ara
Di ruang tamu, terdengar suara beberapa orang sedang berbincang-bincang, walaupun tak terlalu mengganggu tapi tetap saja! Hampir tengah malam siapa yang ada di rumahnya? Para maid dan satpam sudah pulang, di rumah sekarang hanya ada dia dan Daddy nya, apakah itu hantu? Atau perampok? Ah pikiran Ara bercabang cabang, dengan langkah berani dan persiapan diri, ia mulai melangkah menuju ruang tamu.
"Siapa disana?! Keluar!"
Deg
Jantung Ara terasa berhenti berdetak setelah tau apa yang ia lihat.