Haven high school - 2015
11 IPA 2.
Semester 1.
**
"PAGI GHEAAA!!" Teriak Edward sok akrab kepada Ghea. Gadis itu menjawab seadanya kemudian berlalu begitu saja dari hadapan Edward.
Suara cekikan dari belakang membuat Edward mendelik sebal, kedua gadis di.belakangnya memeletkan lidah mengejek dirinya.
"Mampos tuhhh mamposss!!" Ledek seorang gadis berambut sedikit pirang.
"Lu butiran batu mana bisa nyapa kain sutra?" Lagi-lagi ledekan itu berasal dari gadis berambut bob.
"Heh tutupan panci! Diem aja lu berdua" balas Edward kesal.
"Heh mulut rombeng!! Gak usah sok ganteng lu! Gak cocok!!" Balas Gadis berambut pirang.
Edward berkacak pinggang, "iri bilang sahabat!!!"
Bella, gadis berambut pirang mengusap wajahnya kasar, "gue kalo iri pilih-pilih orang kaleeee"
Anggi, gadis berambut bob hanya memitar bola matanya malas, lalu beranjak meninggalkan kedua temannya yang berdebat tak jelas di koridor.
**
"Eh.... Maaf" ucap Alfiju dengan langkah terhenti mendadak. Karena fokus dengan ponsel hingga tak melihat ke depan.
"Gak apa-apa. Santai aja" balas Ghea tersenyum tipis kemudian melangkah masuk ke kelas.
"Ghe.." panggil Alfiju cepat.
Ghea berbalik mengangkat kedua alisnya, "iya?"
"Eum.. itu... Bisa tolongin gue nggak?"
Ghea hanya menatap, "hm?"
"Temenin gue ke kantin yuk, gue belum sempet makan."
Ghea mengangguk kemudian berbalik, membuat Alfiju menyerngit bingung.
"Mau kemana?" Tanya Alfiju bingung.
"Gue naruh tas dulu.." jawab Ghea.
Alfiju meringis pelan, mulai berpikir bahwa gadis itu menolak ajakannya.
"Yuk.." ajak Ghea kemudian berjalan bersama dengan pemuda itu.
Alfiju berdeham pelan, merasa canggung jalan berdua dengan gadis di sampingnya. Ini pertama kali mereka berjalan berdua ke kantin, biasanya pergi gerombolan kelas ke kantin.
Mereka berbelok ke kiri sedikit lagi memasuki area kantin, Ghea merasa rambutnya berantakan mulai melepas ikat rambutnya dan merapikan.
Alfiju mengerjap pelan, mencoba menatap kedepan tanpa harus melirik terus ke arah Ghea.
"Tenang... Kata Phino, luar harus tenang walau di dalam ambyar!"
"Mau pesan apa emangnya?" Tanya Ghea penasaran.
"Emm... Nasi goreng aja deh."
"Nggak boleh. Kalo lo makan nasi goreng, bentar lo ngantuk pas pelajaran." Larang Ghea.
Kata kiamat itu memang sering terdengar di kalangan para pelajar, bahwa kalau makan nasi goreng di pagi hari, nanti bawaanya ngantuk pas pelajaran.
"Lah trus, gue makan apa dong?" Tanya Alfiju polos.
"Beliin roti aja" usul Ghea. Alfiju mengangguk patuh dan langsung pergi ke arah stand makanan "lebih baik patuh dari pada di tinggalin."
**
"Apa perlu di rombak lagi struktur kelas?" Tanya Miss Salwa wali kelas 11 IPA 2.
"Tetap aja Miss." Jawab Werny selaku ketua kelas.
Miss Salwa mengangguk kemudian menatap seisi kelas, matanya menyipit sesaat "lebih baik di rombak aja tempat duduk."
Semua melirik meminta pendapat, ada yang menggeleng ada juga yang menganggukkan kepala.
Karena tak ada jawaban, Miss Salwa membuka suara "di rombak aja tempat duduk."
"Di buat per-kelompok aja Miss. Masing-masing kelompok bisa 6 orang .... Supaya kalau ada tugas kelompok kita pakai aja kelompok yang udah di bagi." Usul Werny.
Miss Salwa mengangguk setuju dengan usulan Werny. Hening sesaat Miss Salwa mendapat menerima usulan sang ketua kelas.
"Ya sudah, kita bagi kelompoknya saja. Kalau ada keberatan di saat pembagian kelompok, bisa beritahu di sertai alasan."
Iwin, gadis berkacamata melirik teman sebangkunya. Sudah satu tahun mengenal nama saja, tapi mereka belum sepenuhnya akrab. Iwin yang suka berteman dengan siapa saja, sedangkan Ghea teman sebangkunya pendiam dan terkesan cuek.
"Ghe..." Panggil Iwin pelan.
Ghea menoleh, "apa?"
"Semoga kita satu kelompok yahh" pinta Iwin senang.
Ghea tersenyum, "semogaa..." Balas Ghea sambil menganggukan kepala.
"Untuk kelompok satu, "Iwin solagratia, Edward oliver, Anggi sarlita, Reeny Aghea, Victor imanuela, dan Viany sartika." Ucap Miss Salwa membuat kedua gadis itu kembali fokus.
Alfiju merasa dirinya tak di sebut, refleks mengangkat tangan membuat seisi kelas menatapnya.
"Merasa keberatan?" Tebak Miss Salwa.
"Saya minta di kelompok satu Miss, bukan karna saya tidak mau sekelompok dengan yang lain. Saya rasa, saya bisa jadi ketua kelompok mereka. Di tambah lagi, mereka sedikit kurang percaya diri ketika mempresentasikan sesuatu." Ucap Alfiju membuat Miss Salwa menatap penuh yakin.
"Miss terima alasan kamu. Kamu akan bertukar dengan siapa?"
"Viany Miss." Sambung Alfiju cepat.
"Ya sudah, silahkan kamu bergabung di kelompok satu. Dan kalian harus menyusun tempat kalian."
"Lanjut selanjutnya...."
**
"Untung gue pindah, bisa sekelompok sama dia." Kata Alfiju kemudian menghela nafas pelan.
"Alasan lo emang menunjukan lo orang paling percaya diri" cibir Phino sambil menyeruput minuman dingin.
"Gue gak mau lihat dia dari jauh"
"Biasanya mau lihat dari jauh.. ehhh... Berarti lo sekarang mau bener-bener nyepik dia?"
"Hm.. gue lihat keadaan dulu."
"Ya elah... Kalau mau ngegas tinggal tancap gas aja lahh ... Masih pake lihat keadaan."
"Lo diem-diem aja. Gue yang jalanin." Kata Alfiju.
Phino melirik sinis, "lo kayak orang gila kalau soal ginian."
Alfiju mencibir, "iri bilang sahabat."
"Terserah" jawab Phino seadanya.
***
Jangan lupa like!!!