Chereads / Love and pain / Chapter 1 - 01

Love and pain

🇮🇩Kim_ammy
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 2.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - 01

Jam berapa kalian baca part ini??

Selamat membaca :)

____________________________________

16.20 wks.

Pada musim semi dikota Seoul. Seorang gadis menarik kopernya menuju pintu keluar Bandara Incheon. Saat sudah berada diluar bandara tatapannya teralihkan keatas memandangi langit. Seakan ikut menyambut kedatangannya pertama kali kekota ini.

Tin.

Tin.

Terdengar bunyi klakson sebuah mobil mendekat. Seorang wanita berambut pendek memakai pakaian casual keluar dari mobil langsung menghampirinya.

"Kim Haeri~"

Tiba-tiba tubuh Haeri dipeluk erat oleh seorang wanita yang baru saja keluar dari mobilnya.

"Aku sangat merindukanmu. Akhirnya kau mengunjungi Seoul."

"Aku juga merindukanmu."ucapnya sambil melepaskan pelukan mereka.

"Kajja-"

•

•

•

"Baiklah rapat hari ini sampai disini .Saya berharap besar pada proyek nanti dan saya tidak ingin kesalahan sekecil apapun."ucapnya sambil meninggalkan ruang rapat menuju lift.

"Apa masih ada jadwal untuk hari ini?"

"Hanya agenda makan malam dengan Tuan Hwang di Hotel Star. Tuan!"ucap sekretaris sekaligus bodyguardnya.

"Han sol sudah kukatakan bukan jika hanya ada kita berdua berhentilah berbicara formal."

"Maafkan aku Tuan-"

"M-mksudku Hyung."ucap Han sol bersaman dengan bunyi lift terbuka.

"Batalkan semua schedule pada sore nanti .Aku akan menemui seseorang"

•

•

•

"Aku berpikir dia akan datang bersamamu untuk menjemputku dibandara?"

"Kau tidak tau dia sok sibuk."

"Kau sendiri memang tidak sibuk?Bagaimana dengan pekerjaanmu?Seharusnya aku tidak menyetujui ajakanmu untuk menjempuku di bandara."

"Ayolah Hae-ya mana mungkin aku melewatkan kedatangan sahabatku untuk pertama kalinya ke Seoul."

Haeri hanya menganggukan kepala sambil meminum ice americano nya sambil melihat keramaian diluar sana dari dalam cafe.

Drrtt

Drrtt

Terdengar bunyi pesan masuk dari ponsel sahabatnya. Haeri merasa heran melihat ekspresi sahabatnya ketika membaca pesan tersebut.

"Pria satu ini benar benar-"

"Ada apa?"

"Dia bilang kita akan bertemu ditempat biasa."

"Tempat biasa?"tanya Haeri bingung.

"Kajja. Kau akan tau nanti."

•

•

•

Haeri tampak ragu ketika sampai ditempat tujuan mereka.

"Apa kau yakin ini tempatnya?"

"Tentu saja. Kajja-"

Mereka memasuki sebuah club didaerah Hongdae .Tempat yang katanya hanya bisa didatangi oleh orang-orang khusus saja seperti orang kelas atas ,selebriti ,model dan masih banyak lagi dan tidak lupa dengan penjagaan terbaik tentunya.

Lampu kerlap kerlip dan suara dentuman menyapa indra Haeri saat mereka memasuki club tersebut. Tempat ini mempunyai 2 lantai. Lantai bawah dijadikan lantai dansa sedangkan lantai atas lebih kearah tempat privasi.

"Kenapa kau melamun?"

"Eoh??"

"Dia biasanya berada diatas."ucap sahabatnya sambil menunjukkan arah kelantai atas.

"Haeri kau duluan saja. Aku akan ke toilet sebentar."

"Baiklah."

Haeri lalu berjalan menuju lantai atas. Ia dapat melihat pria yang ia kenal sedang bermain ponsel ditempatnya diujung sana yang diyakini sudah dipesan sedari tadi.

Haerin berjalan dengan senyum terukir diwajahnya. Karena terlalu fokus hingga ia tidak sengaja menabrak seorang pria yang baru saja berdiri dari tempat duduknya.

"Maaf telah menabrak anda, Tuan."ucap Haeri menunduk.

"Kau baik-baik saja?"

Seketika tatapan mereka bertemu saat Haeri mendongak untuk melihat lawan bicaranya. Haeri merasakan perasaan aneh saat menatap mata pria tersebut. Entahlah seperti ada sebuah tarikan untuk tidak berpaling dari tatapan mata pria itu.

"Noona-"

Terdengar suara tidak jauh dari arah belakang pria tersebut. Seketika membuat akal Haerin sadar. Tentu saja ia mengenali suara itu tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Haeri mengucapkan maaf sekali lagi sambil membungkuk. Lalu pergi meninggalkan pria itu dan melanjutkan langkahnya menuju tempat sahabatnya.

"Noona. Aku senang kau akhirnya datang ke Seoul."ucapnya sambil memeluk erat Haeri.

"Bagaimana kabarmu, Hyunjin?"

"Aku baik-baik saja Noona. Ya walupun jadwal pekerjaanku sangat padat sekarang. Oh iya maaf aku tidak bisa ikut menjemputmu dibandara."

"Tidak apa-apa. Aku mengerti kau sangat sibuk."ucap Haeri sambil mengelus kepala Hyunjin.

"Dimana Mi young noona?"

"Ah dia pergi ketoilet tad-"

"Maaf apa aku membuat kalian menunggu?"

"Noona kebiasaanmu tidak pernah berubah. Kenapa selalu pergi ke toilet?"ucap Hyunjin.

"Aigo aigo ternyata ada yang sedang kesal karna terlalu lama menunggu."ucap Mi young sambil memeluk Hyunjin.

"Dasar. Noona ini benar-benar."ucap Hyunjin dengan bersamaan tawa mereka bertiga.

Sudah lama mereka tidak bertemu. Haeri sangat rindu saat-saat seperti ini. Saat ia dapat berkumpul dengan kedua sahabatnya lagi.

"Permisi."ucap seorang pelayan datang dengan membawa sebuah minuman yang terlihat mahal hanya dengan melihatnya.

"Maaf sepertinya aku tidak memesan minuman ini."ucap Hyunjin heran.

"Ini hadiah untuk nona yang rambutnya diikat."ucap pelayan itu sambil menaruh botol minuman tersebut.

Seketika mereka bertiga terheran-heran sambil menatap secara bergantian karna diantara mereka bertiga hanya Haeri yang rambutnya diikat.

"Siapa yang memberi minuman ini?"tanya Hyunjin penasaran.

"Seorang Pria disana."ucap pelayan itu sambil menunjuk kearah seseorang yang tidak jauh dari tempat mereka.

"Astaga Hyunjin katakan bahwa aku salah lihat. Pria itu bukan orang yang kita kenal bukan?"ucap Mi young tidak percaya.

"Ya noona aku harap aku juga salah lihat. Tapi sepertinya memang benar. aku rasa dia pria yang kita kenal."ucap Hyunjin kaget.

Haeri yang tidak mengerti ucapan kedua sahabatnya. Lalu melihat kearah pria yang dimaksud oleh pelayan tadi. Seketika jantungnya berdetak sangat cepat ketika tatapannya bertemu dengan pria itu. Ya itu pria yang tadi tidak sengaja ia tabrak. Terlihat jelas smirk khasnya sebelum pria itu pergi bersama dengan temannya.

"ASTAGA CHOI JIMIN."ucap Mi young dan Hyunjin bersamaan.

***

TBC.

Terima sudah membaca💜