"Maa.. kita mau ketemu sama siapa siih.. emang siapa yang mau ke rumah, kok Sandra harus kelihatan cantik" tanyaku sama mama
"Ketemu jodoh kamu.."
"Sebentar2. Maksudnya Sandra mau dijodohin? Sama siapa?? Ogah ah ma, kaya Sandra gak bisa cari jodoh sendiri aja."
"Udah deh.. kamu percaya aja sama papa mama. Ini itu cowok anaknya temen baik papa kamu. Tajir,mapan, ganteng banget. Kalo kamu nolak malah kamu nyesel loh"
"Awas ya kalau jelek. Sandra gak mau dipaksa loh kalau Sandra gak suka."
Di bawah suara asing tamu yang ditunggutunggu udah terdengar pertanda mereka sudah datang.
Sandra dan mamanya langsung turun ke bawah.
Sandra melihat sosok yang akan dijodohkan padanya,
astagaa ini mah bukan ganteng, tapi ganteng abis. Kalau dijodohin sama yang beginian mah ayok ajah. Pikir Sandra.
"San, kenalin ini om Deddy Harjono, yang punya hotel SunShine itu loh. Om deddy ini temen papa dari papa SMP. Nah ini Ben Davis Harjono, anaknya Om Deddy. Ganteng banget ya. Kenalan dong.
Ini Ded, anakku, namanya Sandra." kata papa mengenalkanku
"Salam Om saya Sandra.. Saya Sandra"
aku menyalami om deddy dan Ben bergantian
"Nah, om deddy sama papa pinginnya kamu sama Ben menikah, biar papa sama om deddy tambah deket."
"Hehe iya pa. Biar Sandra sama Ben kenalan dulu ya pa, kalau emang Sandra sama Ben cocok ya ntar bisa lanjut." Jawab ku
"Gini aja, menurut Om deddy kalian langsung Tunangan dulu aja, buat pengikat. Om deddy sudah ngrencanain sama papa kamu san, kalian mau ditunangankan 3hari lagi." kata om deddy padaku
"Hahh. Kok cepet gitu om? Emang Bennya mau om? Ben kan ganteng om, masa Ben gak punya pacar om? Nanti Sandra gak enak om.." kata ku basa basi padalan dalam hatinya bersorak sorai.
"Ya udah lah, percuma kalau kamu nolak keputusan papaku pasti harus dituruti. Ini udah selesai pa? Ben ada janji sama temen ben soalnya, jadi kalau udah ben mau pulang duluan. Sampai ketemu 3 hari lagi ya. Om, saya pamit dulu. terimakasih" kata Ben dengan wajah acuh lalu berjalan pulang.
Kayanya Ben terpaksa banget deh.. Apa mungkin dia uda punya pacar ya,secara kan si Ben ganteng banget. Pikirku
3 hari kemudian pesta pertunanganku dan Ben bener2 berjalan. Dalam 2 jam aku menyandang status sebagai tunangan Ben
"Ben, kamu kenapa sih daritadi kok diem aja. Kalau kamu gak suka sama pertunangan ini kan kamu bisa nolak aja."
"Udalah.. yang penting kamu kan uda jadi tunangan aku. Kita bisa mulai untuk saling mengenal aja ya. Gak usa banyak basa basi gini. Tih aku gak mungkin bs nolak keinginan papaku" kata Ben
"Kamu sebenarnya uda punya pacar ya Ben?"
"Hmm gak kok. Aku punya wanita yang sangat aku cintai, tapi wanita ku uda nikah sama orang lain. Ya udah lah, nasibku emang tunangan sama kamu kan."
"Oh.. maaf. Tolol banget dong kalau gitu wanitamu itu malah milih nikah sama orang lain."
"Heii jangan sekali2 km bilang wanitaku tolol ya. Yang sebenrnya aku yang tolol gak bisa perjuangin dia."
"Ups.. maaf ya Ben. Gini aja, tolong kasih aku kesempatan buat bikin kamu bs lupain wanitamu itu ya, siapa tau aku bisa bikin kamu jatuh cinta sama aku." Kataku.
Dan disinilah aku, tunangan Ben yang terus mencintai Ben namun aku tau, Ben tidak pernah bisa melepas hatinya untukku yang masih terus dikuasai "wanitanya" itu. Tapi aku akan terus berjuang sampai Ben memandangku sebagai wanita yang dicintainya.
Sudah 5bulan aku tunangan sama Ben, kita sering berlibur bersama teman2nya. Tapi sampai sekarang aku gak tau siapa wanita yang dicintai Ben. Ya sudahlah. yang penting Ben terus berusaha bersikap baik sama aku.