Chereads / WHY NOT? / Chapter 2 - 01 - Masa Ospek

Chapter 2 - 01 - Masa Ospek

"Evelyn bangun yuk nanti telat loh ospeknya. " Ucap Mamah sambil mengantarkan sarapan ke kamar Evelyn

Evelyn yang baru saja selesai siap-siap langsung menyapa sang mamah dna menerima sarapan paginya, "Terima kasih, memang mamah yang terbaik. "

15 menit Evelyn untuk menyelesaikan sarapannya, Evelyn segera berangkat karna jam sudah menunjukkan pukul 06.50. Dengan cepat Evelyn mengambil kunci mobil dan melajukan mobilnya menuju kampus, namun saat tiba di halaman parkir mahasiswa, dirinya sudah terlambat karna ospek sudah dimulai. Evelyn memikirkan cara agar bisa masuk dan tidak dihukum, tiba-tiba

Dor

Evelyn terkejut dengan seseorang sampai dirinya tanpa sadar mengatakan, "Maaf kak saya terlambat, janji besok tidak akan telat lagi. "

Tiba-tiba orang tersebut tertawa keras membua Evelyn menatap orang itu yang sebelumnya Evelyn menutup kedua matanya sambil memohon, "Sharon ya? Kok kamu bisa disini? "

Sharon menutup mulut Evelyn dengan jarinya, "Gua juga telat kok dan yang punya kampus ini papah gua dan anak BEM cuma tau gua ini anak jalur prestasi dan pas banget gua ada jadwal buat perlombaan nanti, kebetulan juga lo telat kan? Mending lo ikut gua aja biar gak dihukum. "

Evelyn masih ragu, Sharon bisa dipercaya atau malah membohonginya, "Kenapa muka kamu? Gak percaya sama gua? Yasudah, kalau mau dihukum ya silahkan kalau mau ikut gua yuk buruan gua ada bimbingan nih. "

Dengan terpaksa Evelyn mengiyakan, dengan santai mereka berdua melewati para BEM dan mahasiswa yang sedang dilapangan. Lalu ada seseorang meneriaki bahwa, Evelyn dan Sharon terlambat, "Kalian mau kemana? " tanya ketua BEM

Evelyn merasa dirinya sudah ketahuan namun berbeda dengan Sharon, "mau ke kelas. "

"Oh berani ya udah telat mau langsung masuk aja lo, sana dihukum dulu. "

Evelyn merasa bahwa Sharon membohongi nya, namun tiba-tiba Sharon mengambil ponsel lalu menelfon seseorang diseberang sana. Namun seseorang tersebut malah memarahi Sharon yang terlambat datang.

"Sharon, kamu dimana? Cepat masuk perlombaan kamu 3 jam lagi, kalau disuruh berhenti sama BEM suruh bilang kalau kamu perwakilan kampus untuk perlombaan desain Animasi. "

Sharon menatap ketua BEM yang niatnya mau dia jahili, "Iya nih Bu sama ketua BEMnya disuruh melakukan hukuman dulu, gimana nih. "

"Hei kamu, ketua BEM apa-apaan kamu sudah menghalangi Sharon. Biarkan dia masuk atau nilai kamu di mata kuliah saya menjadi merah? "

Muka ketua BEM menjadi merah ketakutan lalu membiarkan aku dan Sharon masuk, Evelyn masih penasaran kenapa Sharon dengan gampang seperti itu apa karna dia anak pemilik universitas ini?

"Hm Sharon, aku boleh nanya? "

Sharon berhenti lalu menatap Evelyn, "Nanya pasal kenapa gua bisa lolos? Pertanyaan kamu klasik banget Evelyn, udah banyak banget yang nanya hal ginian waktu registrasi, mereka gapercaya kalau papah aku investasi disini yang paling banyak dan iya dugaan kamu salah, mereka disini semua entah mahasiswa atau dosen atau pengurus sekalian tidak mengetahui bahwa Gua anak dari Profesor Adhitama Evan Gadjah mada, jadi mereka taunya gua mahasiswa berprestasi aja, hm yaudah ya Evelyn gua tinggal dulu kelas kamu sama aku di DKV 4 ntar gua masuk kelas kok, bye Evelyn. "

Evelyn masih menatap punggung Sharon yang semakin menghilang, dirinya masih tidak menyangka bahwa bertemu dengan anak orang penting di universitas nya, namun Sharon kesan yang Evelyn dapat jauh berbeda dari anak orang kaya pada umumnya. Dimata Evelyn, Sharon orangnya ramah dan styles banget namun gak kelihatan mewah, itulah membuat Evelyn yakin Sharon bisa ia jadikan sahabat barunya.

Setelah Sharon menghilang, Evelyn berlajan menelusuri lorong kampus, sampai tiba-tiba seseorang menghadang dirinya, "Mau kemana lo? Bukannya sekarang lagi ospek ya? "

Evelyn menelan ludah karna merasa dirinya sudah ketahuan, "Eh maaf kak, tadi saya telat terus ketemu sama Sharon jadinya saya bisa masuk. "

Orang dihadapannya yang awalnya garang kemudian tertawa, "sok formal banget sih lo ya, kenalin gua Shaka. " Evelyn menyadari muka orang yang didepannya tidak asing, "kenapa muka lo gitu? Sadar kalau gua kembarannya Sharon? "

"Pantas mukanya gak asing ternyata kembarannya Sharon. " batin Evelyn

"Sharon anak berprestasi memang, beda banget sama gua. Gua sama dia lahirnya beda 3 menit duluan dia, tapi lo tau kan kalau kembar, anak lahir terakhir jadi kakak dan anak lahir duluan jadi adik? Jadi gua kakaknya Sharon. "

Evelyn hanya ber oh ria, karna dia akhirnya bertemu dengan kembaran Sharon tanpa ia duga, "Hm lo mau kemana? Mau gua temenin? Itung-itung biar gak dihukum sama anak BEM. "

Evelyn berfikir sesaat, kenapa harus dia mengikuti Shaka? "loh lo sendiri kenapa gak ikut Ospek? "

Shaka berpikir, "hm bener juga ya, harusnya gua sama lo sama sama dihukum ya karna sudah keliling semuanya haha, jurusan gua gak diwajibkan ospek jadi gua bebas hari ini mau ngapain, baru besok gua udah ada kelas. "

"Boleh tau jurusan lo apa? "

Shaka menganggukkan kepalanya sambil mengeluarkan sebuah buku didalam tas yang ia pakai, di buku itu bertuliskan 'Panduan mahasiswa Fakultas Kedokteran. ' Evelyn menatap Shaka yang tidak percaya, "Kenapa muka lo gitu? Lo kagak percaya? Iya sih banyak yang gak percaya, kembaran gua di desain komunikasi visual sedangkan gua di kedokteran jadi pinteran gua kan? "

Evelyn tertawa, "Bisa aja lo semua orang pandai kali cuman ada space masing-masing aja. "

Shaka memasukkan kembali bukunya kedalam tas lalu menutup nya kembali, "Eh gua belom tau nama lo. "

Evelyn lupa mengenalkan dirinya, saat Evelyn akan menjabat tangan tiba-tiba seseorang memanggilnya dari jauh, "EVELYN!. " yaps itu adalah Sharon kembarannya Shaka, Sharon berlari menuju dirinya, "Woh ho ada yang lagi pdkt nih, eh Shaka kenalin ini Evelyn temen gua semoga sekelas sih hahaha, lo ngapain ke sini? "

"Ngaco kan mulut lo, hm gua ada urusan sama dosen, terus ketemu sama temen lo yang ternyata sama-sama telat kayak lo tadi. "

Sharon memukul kepala Shaka pelan, "Ye gua telat gegara siapa juga yang bangun kesiangan, katanya mau ke kampus pagi eh taunya baru bangun setengah tujuh, pakek acara minta ini itu asli. Eh Evelyn gua kasih tau ya kalau mau cari pacar jangan kek dia, dia tuh buaya darat sana sini belok kanan belok kiri ada semua. " Shaka langsung membekam mulut Sharon menggunakan tangannya yang besar, agar Sharon mau berhenti membicarakan dirinya

"Maaf ya Evelyn kalau punya temen kek Sharon, mulut nya gabisa dijaga banget nih. "

Evelyn merasa senang dengan keakraban Sharon dan Shaka melihat dirinya seperti teringat kenangan masa lalu dengan mantan kekasihnya, "Hm Evelyn masuk kelas yuk kayaknya kelas mau dimulai, tenang gua udah tau kok kelasnya yuk, bye Buaya Darat. "

Evelyn dan Sharon berjalan mencari kelas, sampai akhinya mereka tiba didepan kelas dengan didepan kelas ada ketua BEM tadi, "Anindhita Sharon? Anak fakultas Desain komunikasi Visual, mahasiswa jalur berprestasi ikut lomba perwakilan kampus, benar? "

Sharon menggenggamnya tangan Evelyn untuk jangan takut, "Kenapa memangnya? Masalah sama kakak? Gabisa ya ikut lomba mangkanya menindas adik kelasnya? "

"Kurang ajar ya. " saat si ketua BEM akan melayangkan tanganya, seseorang menahan tangan si ketua BEM yaitu Galen yang ternyata kakak kelas SMA Sharon, "Gausah macem - macem lo Adam, sampai lo apa-apa in Sharon lo berurusan sama gua. "

Evelyn makin gasuka pemandangan didepannya, "Kenapa? Karna lo masih Cinta sama Sharon? Galen lo harusnya sadar, anak kek gini gak harusnya lo perjuangin sampai mati-matian. "

Sharon melepas tangannya dari Evelyn, lalu menengah i pertengkaran antara Adam dan Galen, "Bisa gak sih urusan pribadi gausah dibawa - bawa, dan lo kak Adam yang terhormat kalau udah dasar nya gengsi yaudah akui aja gausah sok-sok an jadi ketua BEM bisa seenak jidat bikin peraturan menghukum mahasiswa yang telat dengan cara extreme banget, lo mau tanggung jawab kalau sampai mereka mati? Gak kan? Dan kalau memang lo iri sama gua ya lo tunjukin ke dosen seberapa hebat lo, udah ah gua males sama kalian berdua, yuk Evelyn. "

Sharon dan Evelyn melewati Adam dan Galen yang masih diam didepan kelas sambil menatap Sharon dan Evelyn yang sudah duduk didalam kelas, Evelyn masih penasaran apa yang terjadi dengan Sharon dan juga Kak Galen, "Sharon aku boleh nanya? "

Sharon menatap Evelyn dengan ramah, "Yaps silahkan. "

"Apa yang terjadi antara kamu dan kak Galen? "

Seketika raut muka Sharon berubah, "sewaktu smp, Kak Galen ini Cinta mati sama gua. Pertama kali masa orientasi siswa, dia itu osis dan dia selalu merhatiin gua, dan gua tipe anak yang gak suka diperhatiin berlebihan, setelah masa itu akhirnya kita jarang bertemu awalnya gua bahagia ternyata dia tau apa yang gua lakuin,entah dari ektra apa aja yang gua ikutin atau les yang gua ikutin, sebenarnya jatuh kayak penguntit. Itu gak berhenti cuman masa SMP doang ternyata, kak Galen memperjuangkan gua sampai rela pindah SMA karna tau gua gak satu sekolah sama dia. Dan kalau kuliah ini, dia tau papah gua punya ini kampus jadinya dia langsung kesini, sebenernya bukan papah gua sih tapi ke Kakek gua yang punya, papah gua penerus ke 2."

Evelyn merasa ternyata Sharon orang populer sudah sejak dulu, bukan karna fashion nya namun keaktifan dan keramahannya yang membuat Sharon populer.