"Haaa…."
Helaan napas panjang langsung kabur dari mulut Mihai ketika ia bersandar pada bathtub luas yang penuh dengan air hangat. Dedaunan dan bunga herbal untuk relaksasi mengapung di permukaan air. Ketika kulitnya menyentuh hangatnya air mandi dan aroma herbal yang segar memasuki penciumannya, seluruh otot-ototnya yang kaku dan sakit berangsur-angsur meregang.
Mihai menyandarkan punggungnya pada sandaran bathtub dengan santai. Wajahnya memerah bahagia seperti sedang berada di permandian surga.
Entah mengapa tubuhnya sakit semua. Perjalanan dari kereta hingga kamarnya ini terasa seperti jalanan neraka. Mungkin ini efek samping dari kematian kedua kalinya?
Memikirkan itu, Mihai merasa sedikit aneh.
Ia masih tidak bisa percaya bahwa ia dapat mati dan hidup kembali. Rasanya seperti dongeng semata.
Mihai meraba dadanya. Tepat di tempat itu, dua bilah tombak yang dingin dan tajam menembusnya beberapa saat yang lalu. Memikirkan itu membuat suasana hatinya sedikit memburuk.