9 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 6. 25 magrib.
Ruang tamu,
Seluruh keluarga mengobrol bersama. Lalu ibu dan bi Yani kedapur untuk memasak makan malam
9 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 07. 00 magrib.
Ruang tamu,
"ayo semua kita makan" kata ibu.
"ya bu" kata semua anak-anak serentak.
Lalu mereka semua berjalan ke arah dapur.
9 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 07. 00 magrib.
Di dapur,
Semua anggota keluarga tengah asik makan hidangan makan malam. Tiba-tiba ada suara mobil didepan pagar. Bibi Yani langsung menuju ke pintu depan dan melihat siapa disana.
9 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 07. 01 magrib.
Teras rumah,
Bibi Yani melihat ada mobil didepan lalu ia menekan tombol panggil di tiang sebelah kiri rumah.
"siapa ya. Ada perlu apa?"kata bibi Yani.
9 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 07. 01 magrib.
Teras rumah,
"siapa ya. Ada perlu apa?"kata bibi Yani.
"emm... apa betul ini rumah Annisa?" kata orang itu di bel rumah.
"ya. Betul ada apa ya?" kata bibi Yani.
"emm.. Annisa nya ada?" kata orang itu dibel rumah.
"ada. "kata bibi Yani.
"emm.. saya Yayan. Temannya. Boleh saya masuk ?" tanya orang itu dibel rumah.
"sebentar ya"kata bibi Yani.
Lalu bibi Yani masuk kerumah.
9 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 07. 02 magrib.
Didapur,
"nis. Tu ada temen mu" kata bibi Yani.
"siapa bi?" tanya Nisa.
"Yayan" kata bibi Yani.
"ehmmm.." kata Reski.
Muka Nisa memerah.
"yaudah nek. Suruh aja masuk."kata Reski seraya melirik kearah Nisa.
Muka Nisa masih saja merah.
"iki tau siapa tamu kita?"kata ibu.
"tanya ama kak Nisa" jawab Reski.
"gimana mau ditanya mukanya merah gitu" kata ayah.
"oh ibu tau"kata ibu.
"bibi kayaknya tau jugak" kata bibi Yani.
"yaudah suruh tamu kita masuk" kata ibu.
"ya bu" kata bibi Yani.
Kemudian bibi Yani berjalan ke arah pintu depan.
9 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 07. 04 magrib.
Teras rumah,
Bi Yani sudah sempai diteras rumah lalu memencet tombol pintu gerbang. Kemudian pintu gerbang terbuka,
9 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 07. 04 magrib.
Teras rumah,
Bibi Yani sudah sempai diteras rumah lalu memencet tombol pintu gerbang . Kemudian pintu gerbang terbuka.Lalu muncul Yayan.
"assalamualaikum buk. "kata Yayan.
"waalaikum salam. Ayo masuk. Nisa menunggu didalam"kata bibi Yani.
Lalu Yayan masuk dan berjalan kearah bibi Yani lalu mencium tangannya.
"ibu sehat?" kata Yayan.
"emmm.. sehat. mari masu" kata bibi Yani.
Lalu Yayan masuk dan bi Yani menutup gerbang lalu kemudian menyusul masuk.
9 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 07. 04 magrib.
Ruang tamu,
Yayan berdiri di sofa rumah.
"silakan duduk" kata bibi Yani.
"ya bu" kata Yayan seraya duduk disofa.
Lalu bibi Yani berjalan meninggalkan Yayan sendiri di ruang tamu..
9 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 07. 05 magrib.
Di Dapur,
"kak, pangeran sudah datang tuh. Hampiri sono" kata Reski.
Muka Nisa masih memerah.Ayah dan ibu hanya tertawa melihatnya. Lalu Nisa bangkit dan meninggalkan makananya menuju kewastafel dan mencuci tangan kemudian berjalan ke ruamg tamu untuk menemui Yayan.
9 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 07. 06 magrib.
Ruang tamu,
Yayan masih duduk di sofa. Lalu ia melihat Nisa muncul dari dalam.
"nis"kata Yayan.
"yayan, kok bisa tau rumah Nisa?" tanya Nisa.
"tau dari Santri" jawab Yayan.
"oh." Kata Nisa lalu ia duduk disebelah Yayan.
Kemudian muncul bibi Yani seraya menyerahkan 2 cangkir teh.
"ngak usah repot-repot bu" kata Yayan.
Lalu Nisa tertawa geli.
"kenapa ada yang salah?" tanya Yayan.
"kayaknya Santri lupa ngasih tau Yayan deh" jawab Nisa.
"kasih tau apa?"tanya Yayan.
Lalu ibu dan ayah datang. Yayan tampak heran.
"nak Yayan ya?" kata ibu.
"ya bu" kata Yayan seraya menyalami ibu lalu ayah.
"nis. Kamu punya 2 ibu ya?"tanya Yayan.
"ngak lah. Yang ini ibuk aku. Yang tadi bibi aku. " kata Nisa.
"oh pantesan tadi aku panggil ibuk. Kok agak ragu-ragu" kata Yayan.
Nisa hanya tertawa kecil.
"lagian kamu sih nis. Temen mu kok ngak dikasih tau semua" kata ibu.
Nisa hanya tertawa kecil.
"nak, kamu kerja apa?" tanya ayah.
"pilot yah" kata Nisa.
"oh..sudah lama?" tanya ayah.
"sudah pak. Sekitar 8 tahun"kata Yayan.
"wah. Kalo kita mau jalan-jalan bisa nih. Ada pramugari Nisa dan ada pilot nak...." kata ayah.
"Yayan yah"kata Nisa.
"nak Yayan" sambung ayah.
"ya udah... kalian ngobrol-ngobrol aja berdua ya. Ibu dan ayah mau lanjut makan dulu" kata ayah.
"ya pak" kata Yayan.
Lalu ayah dan ibu pergi meninggalkan mereka berdua di ruang tamu.
"kita ngobrolnya diluar ya?" kata Nisa.
"ya udah" kata Yayan.
Lalu mereka berdua beranjak dari sofa dan kemudian melangkah ke teras rumah lalu mengobrol berdua,
9 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 10 malam.
Teras depan,
Mereka masih mengobrol. 2 cangkir minumah sudah habis diminum.
"yan. Kamu besok ada flight?" tanya Nisa.
"emm.. ada sih jam 9" jawab Yayan.
"Nisa juga ada sih jam 8 pagi" kata Nisa.
"(menguap) kalo begitu ya udah lah kita ngobrol-ngobrolnya. Yayan ngantuk nih" kata Yayan.
"(mengantuk) ya nih. Nisa juga nih" kata Nisa.
"ya udah Yayan pulang dulu ya" kata Yayan.
"ya. Hati-hati dijalannya" kata Nisa seraya melambai ke arah Yayan.
Yayan hanya tersenyum lalu masuk kedalam untuk mengambil kunci lalu berjalan ke arah pagar. Kemudian Nisa menekan tombol pintu pagar di tiang rumah. Lalu Yayan berjalan keluar dari nisalalu masuk ke mobilnya lalu menyalakannya dan kemudian pergi meninggalkan Nisa dirumahnya. Sementara itu Nisa mengunci pagar dengan tombol kunci pagar di tiang rumah lalu mengemas sisa-sisa percakapan mereka. Lalu masuk kerumah.
9 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 10.01 malam.
Ruang tamu,
Nisa meletakkan gelas sisa percakapan mereka tadi di meja hias. Lalu mengunci pintu rumah. Setelah itu ia kedapur meletakkan gelas. Lalu hendak naik kekamarnya. Tiba-tiba ayah keluar dari kamarnya.
"nis. Yayan orang yang baik ya." kata ayah seraya melangkah keluar kamar dan berjalan kearah kursi di meja makan.
"ya ayah. Menurut Nisa Yayan orang yang baik" kata Nisa seraya ikut duduk di meja makan.
"kapan kamu kenal Yayan?" tanya ayah.
"ayah ingat pas Nisa pulang jam 11 malam tahun lalu?." Tanya Nisa balik.
"oh. Jadi kalian jumpa disana?" tanya ayah balik.
"sehari sebelum acara itu. Yayan meminta Nisa untuk jadi pa..car dia yah" kata Nisa.
"oh. Nak, ayah yakin kalo Yayan dan kamu bakal harmonis" kata ayah.
"yah, Kalo Yayan melamar Nisa. apakah ayah setuju?." Tanya Nisa.
"ayah pasti setuju, nak" kata ayah.
Nisa hanya tersenyum.
"ya udah yok kita tidur. " tanya ayah.
Nisa hanya tersenyum
"selamat malam nak" kata ayah seraya berdiri dan mencium kening Nisa.
"selamat malam juga yah" kata Nisa.
Lalu ayah berjalan kekamarnya lalu mengunci kamarnya. Begitu juga Nisa.
Selama 9 bulan sbelum pagi kelabu itu perjalan cinta Nisa makin mesra.ayah dan ibu sudah satu suara apabila Yayan melamar Nisa. Ini terbukti ketika,
2 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 08pagi.
Rumah Nisa,
Karena ini hari minggu semua anggota keluarga tidak ada kerja, termasuk nisa yang kebetulan tidak ada penerbangan hari ini. Ayah dan bibi Yani membereskan taman belakang, ibu membereskan dapur. Nisa dan Reski mencuci mobil dan motor mereka masing-masing. Sementara Randi dan Randa membereskan kamar mereka. Lalu tiba-tiba,
Ada 4 mobil. 2 mobil Mitshubishi Pajero, dan 2 mobil Honda Accord parkir dirumah Nisa. Nisa dan Reski terkejut melihat itu. Lalu Reski melihat Mobil Honda Accord yang berada di paling depan.
"ehmm.. Kak" kata Reski.
Lalu nisa meletakkan busa lalu mencuci tangannya kemudian menghampiri mobil Honda Accord.Pemilik mobil itu turun.
"yan.. Ada apa ini?" Tanya Nisa terkejut.
"nis. Ayah Nisa ada?" Tanya Yayan.
"ada didalam bentar ya" jawab Nisa.
Lalu nisa meneloh kearah Reski .
"iki. Panggilkan ayah dan ibu" kata Nisa.
"ya kak" kata Reski.
Lalu Reski meletakkan busa dan berjalan ke dalam. Lalu, Nisa masih heran dengan semua ini. Yayan tetap diam
2 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 08pagi.
Rumah Nisa,
Ayah dan ibu muncul dari dalam rumah.
"eh nak Yayan. Ada apa ini?"Tanya ibu.
"emm. Begini bu. Kedatangan Yayan kesini buat..." Kata Yayan.
Lalu turun pemilik mobil Mitshubishi Pajero.
"oh kau Nur" kata pria setengah tua seraya turun dari mobil.
Ibu terdiam sebentar lalu mengingatnya.
"eh.. In." Kata ibu seraya menghampiri pria itu.
Ayah tampak heran.
"jadi anak kau yang bercinta dengan anak aku ya" kata pria itu.
"ya. Anak ku yg bercinta dengan anakkau , in "kata ibu
Pria itu adalah ayahnya Yayan
"Anakku ini pun tak ngasih tau siapa ibunya" kata ayahnya Yayan
"ya nih. Anak kau pun tak bilang siapa ayahnya. Kalau kutahu bapaknya kau in. Pertama kali ia ketemu anakku pasti langsung aku setuju" kata ibu seraya tertawa
Ayahnya Yayan pun tertawa.
"eh... Ada apa nih kau kesini, in?" Tanya ibu
"anakku ini berani dia buat lamar anakku" kata ayahnya Yayan
"wah. Eh tapi masuk dulu lah.tak enak aku melamar masak didepan rumah." Kata ibu
"ya lah. Tapi kenalkan dululah sama orang rumah kau" kata ayahnya Yayan
"sekalian nanti didalam. "kata ibu seraya menyambut ayahnya Yayan untuk masuk kedalam
Rombongan Yayan masuk kerumah.
2 bulan sebelum pagi kelabu.
Jam 08.03 pagi.
Ruang tamu,
Rombongan Yayan sudah masuk kedalam rumah dan duduk disofa disusul ayah, ibu, Nisa dan Yayan.
"wah besar jugak rumah kau nur" kata ayahnya Yayan.
"biasalah" kata ibu.
"kenalkan dululah orang rumah kau " kata ayahnya Yayan.
"ya bentar ya. Kupanggil orang-orang tu. Reski, Randa, Randi, Bibi Yani sini " kata ibu.
Lalu semuanya nama yang dipanggil keluar dari kamar, dapur dan taman belakang lalu menuju ruang tamu.
"nah. Ini Randa dan Randi. Anakku yg paling kocik (memegang kepala Randa dan Randi), ini Reski anakku yang kedua.(memegang kepala Reski) , dan ini bibi Yani orang tua dirumah ini. (menunjuk kearah bibi Yani).Nah ini suamiku (memegang pipi ayah)."Kata ibu.
"oh aku ya sekarang. Ini istriku(memengang kepala ibunya Yayan), ini Yayan, bujangku(memegang kepala yayan). Ini Sri, gadisku (menujuk kearah Sri yang duduk disebelah ibunya Yayan), dan itu yang paling kocik namanya Yandri (menujuk kearah Yandri yang duduk di sebelah Sri), dan itu yang diluar Tera supirku. " kata ayah Yayan.
"nah kita berdua sudah tau masing-masing keluarga. Sekarang sampai kan hajat kau kesini in" kata ibu.
"nah sperti yang kukatakan tadi diluar, aku kesini untuk mengantarkan anakku untuk menjadi bagian keluarga kau. Atau bahasa lainnyaku kesini mau menjadi anakku nisa dan anakku yayan satu keluarga. Alias melamar anak kau" kata ayahnya Yayan.
"nah. Ku tengok-tengok anak kau ni cukup bertanggung jawab dengan anakku ini." Kata ibu.
"oh ya jelas. Anakku ini memang anak yang bertanggung jawab, bisa masak, dan pendiam" kata ayahnya Yayan.
"anakku juga anak yang bertanggung jawab, bisa masak, dan agak pendiam" kata ibu.
"cocok itu. Ah jadilah kita menantu. Gimana kau setuju?" Tanya ayahnya Yayan.
"aku sama suamiku setuju jika anakku jadi menantu mu" kata ibu.
Ayah hanya mengangguk.
"nah aku jugak setuju jika anakku jadi menantumu" kata ayahnya Yayan.
"tapi, jgn mamak sama bapaknya bilang setuju. Anaknya?" Kata ibu
Lalu Yayan mengambil cincin dari saku jasnya dan berjalan kearah nisa. Kemudian berlutut
"Nisa maukah kau?"Kata Yayan.
Semuanya terdiam. Nisa perlahan-lahan menganggukkan kepalanya dan berkata,