"Aku sangat bersedia," jawab Sheila tanpa ragu dan sangat bersemangat.
Melihat ekspresi wajah Sheila yang sangat bersemangat seperti itu, membuat Dika merasa gemas kepada wanita yang baru saja menjadi kekasihnya itu. Sehingga ia tidak bisa menahan dirinya untuk mencubit hidung wanita itu.
Sebenarnya Dika memang masih mencintai Lia, tapi Dika sadar kalau sampai kapan pun, dia tidak akan pernah bisa memiliki wanita hamil itu. Sehingga Dika mulai belajarĀ membuka hatinya untuk wanita lain, wanita yang memendam rasa cintanya selama bertahun-tahun. Wanita yang dengan tulus mencintai dan menyayanginya, wanita yang tidak memandang derajatnya dan wanita yang tidak pernah memaksa Dika untuk menerimanya.
Tapi wanita itu selalu berusaha melakukan yang terbaik untuknya, mencoba melindunginya dan ingin selalu bersamanya, ya, karena itulah Dika mempertimbangkan kata-kata ibunya dan mulai membuka hatinya untuk Sheila.