"Maafkan aku, mas Irwan, aku tidak bermaksud untuk melawanmu atau pun tidak ingin memberikan apa yang kamu inginkan. Tapi aku sungguh-sungguh merasa lelah hari ini," ujar Lia raut wajahnya menunjukkan kesedihan karena merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, Lia. Aku mengerti, aku yang seharusnya minta maaf kepadamu. Seharusnya aku bisa lebih mengerti kamu yang saat ini sedang dalam keadaan hamil. Tidak sepantasnya aku bersikap egois dengan memaksakan keinginanku, kamu sudah sangat lelah seharian ini. Dengan membawakan makan siang untukku, membantuku menyelesaikan pekerjaanku, menyiapkan acara pesta ulang tahuhku, dan sekarang kamu memberikan kado untukku. Semua ini sudah sangat membuatku bahagia, terima kasih banyak, Lia, untuk semuanya. Aku sangat mencintaimu," sahut Irwan sambil membelai wajah wanita hamil itu dengan jemarinya, ia berharap dengan mengatakan itu semua. Maka Lia tidak akan lagi merasa bersalah.
"Sama-sama, mas Irwan," Lia berkata sambil tersenyum manis.
