Chereads / Berhenti Menggoda Istriku / Chapter 15 - Dalam pengaruh obat perangsang

Chapter 15 - Dalam pengaruh obat perangsang

Air mata Maya mengalir dipipinya, sepanjang perjalanan. Karena ia benar-benar merasa kecewa dengan keputusan Irwan itu..

"Dasar laki-laki kurang ajar, beraninya kamu mempermainkan perasaanku seperti ini mas. Selama ini belum pernah ada yang berani memperlakukanku seperti ini, lihat saja. Aku pastikan, Kamu akan menyesali perbuatanmu ini mas Irwan..." Ancam Maya dalam hatinya..

"Amelia Suhendar, apa rencanamu sebenarnya? Kau benar-benar wanita yang sangat Licik, dua tahun yang lalu. Kau datang mencari kabar tentang keluargaku, setelah kau mengetahui kalau keluargaku sedang dalam musibah. Kau pun menolong kami, tapi siapa sangka kalau ternyata kau memiliki rencana yang sangat licik dibalik semua kebaikanmu padaku dan keluargaku. Aku yakin kamu pasti sudah merencanakan ini semua, setelah aku memberitahumu tentang rencana pertunanganku dengan mas Irwan waktu itu. Kau sengaja kabur dari rumah, supaya mas Irwan memutuskan hubungannya denganku, Hahaha.." Ujar Maya pada dirinya sendiri yang kemudian mulai mentertawakan dirinya sendiri..

"Bagaimana aku bisa sangat bodoh, dengan mempercayai wanita licik itu. Heh, benar-benar wanita yang sangat pandai, tapi kau harus tau. Kalau wanita yang sedang kau hadapi adalah aku. Maya Wijaya, sekertaris suamimu yang cantik dan seksi. Wanita mandul dan licik sepertimu, tidak akan pernah bisa mengalahkanku. Kita lihat saja, siapa nanti yang akan mendapatkan mas Irwan.." Lanjut Maya yang benar-benar tidak bisa menerima kenyataan..

Tiba-tiba sebuah rencana terlintas dipikirannya. "Aku yakin rencanaku ini pasti bisa membawa mas Irwan kembali kepelukanku." Ujar Maya pada dirinya sendiri, karena sesungguhnya Maya tidak ingin kehilangan Irwan.

Lalu ia pergi ke apotek dan membeli obat, yang akan ia gunakan untuk menjalankan rencananya itu.

Kemudian Maya kembali ke rumah Irwan, dan langsung masuk menuju kamar Irwan untuk menemui Irwan lagi..

Irwan masih dalam keadaan yang terpuruk, ia masih duduk bersandar ditempat tidurnya sambil menatap foto Lia.

Maya semakin terbakar api cemburu melihat Irwan yang masih dalam keadaan seperti itu, Maya pun semakin bertambah emosi dan kebenciannya terhadap Lia pun semakin menjadi.

"Ciihhh, masih tidak bisa merelakan kepergian ka Amel, seharusnya kau merasa beruntung karena masih ada aku, setidaknya aku bukan wanita mandul seperti istrimu itu mas. Kenapa kamu lebih memilih wanita mandul itu dari pada aku? Wanita mandul itu tidak akan pernah bisa memberikanmu keturunan, dasar laki-laki bodoh.." Ujar Maya dalam hatinya..

Kemudian Maya berjalan menghampiri Irwan, dan berhenti saat ia sudah berada didekat Irwan...

"Mas Irwan, aku minta maaf. Karena sudah bersikap egois, aku terima keputusanmu untuk mengakhiri hubungan kita ini mas. Dan aku janji, setelah ini aku tidak akan mengganggumu lagi. Bahkan aku juga akan membantumu untuk mencari ka Amel.." Ujar Maya.

Irwan menatap Maya, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Benarkah yang kamu katakan itu Maya?" Tanya Irwan memastikan kata-kata Maya sekali lagi, karena ia sama sekali tidak menyangka kalau Maya bisa menerima keputusannya dengan semudah itu.

"Benar mas Irwan, sekarang aku sudah menyadari semuanya. Bahwa selama ini kita memang bersalah kepada ka Amel dengan melakukan perselingkuhan ini, ka Amel adalah teman dekat ka Rini. Dan aku pun sudah menganggap ka Amel seperti kakak kandungku sendiri.." Lanjut Maya menunjukkan raut wajah yang seolah-olah penuh dengan penyesalan dan rasa bersalah..

Irwan pun tersenyum dan memeluk Maya, sambil berkata, "Terima kasih banyak atas pengertianmu ini Maya".

"Sama-sama mas, tapi sebelum kita mencari ka Amel. Dan sebelum akhirnya kamu nanti kembali sama ka Amel, aku harap kamu bersedia untuk makan bersamaku. Untuk yang terakhir kalinya mas, sebelum akhirnya kita benar-benar menjalani kehidupan kita masing-masing. Please...mas Irwan.." Bujuk Maya..

"Baiklah." Irwan menyetujui kata-kata Maya, tanpa rasa curiga sedikitpun...

"Terima kasih mas." Ujar Maya tersenyum puas..

"Ya sudah kalau begitu, aku siapin makanannya dulu yah mas.." Lanjut Maya lagi..

"Iya." Sahut Irwan tersenyum.

Maya berjalan menuju dapur, dan mulai menyiapkan makanan untuknya dan Irwan. Maya memasak makanan kesukaan Irwan Yaitu nasi goreng, telur mata sapi. Setelah nasi gorengnya sudah matang, ia pun meletakkannya di piring yang sudah ia siapkan. Satu piring untuknya dan satu lagi untuk Irwan, lalu Maya mencampurkan obat yang tadi dibelinya kedalam nasi goreng milik Irwan. Dan bukan hanya itu, Maya pun menyiapkan dua gelas Coca-Cola dan mencampurkan obat itu kedalam gelas Coca-Cola milik Irwan.

Setelah ia sudah selesai menyiapkan makanan tersebut, ia pun kembali ke kamar untuk memanggil Irwan. Kemudian mereka makan bersama, selang beberapa menit, Irwan pun merasa panas dan gerah, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya. Ia merasa tubuhnya panas, dan ingin sekali melepas baju yang ia pakai.

Maya bertanya seolah-olah ia tidak tahu apa-apa, "Kamu kenapa mas?"

"Panas, tubuhku terasa panas.." Ujar Irwan yang mulai merasa tidak nyaman..

Maya yang melihat bahwa obat tersebut sudah mulai bereaksi pun tersenyum puas. Dan kemudian membawa Irwan ke kamarnya, Irwan merasa dirinya sulit dikendalikan. Ia merasa sangat tidak nyaman, kemudian merasa dingin dan setiap gerakan yang ia lakukan membuat nafsu birahinya bertambah.

"Ada apa denganku.." Ujar Irwan, ia merasa tersiksa dengan apa yang ia rasakan..

Itu semua terjadi karena Maya memasukkan obat perangsang ke dalam makanan dan minuman yang Irwan konsumsi tadi, dengan dosis yang cukup tinggi.

Sehingga obat itu bereaksi dengan begitu cepat, Dan Irwan sudah benar-benar dikuasai oleh obat perangsang itu. Ia sudah tidak bisa lagi mengendalikan dirinya, jalan satu-satunya adalah dengan melakukan hubungan intim. Kalau tidak maka ia akan merasa semakin tersiksa, dan bahkan itu bisa membahayakan dirinya..

Irwan mulai menyentuh Maya, dan melumat bibir Maya, yang kemudian berlanjut mencium leher maya. Dan turun kebawah, setelah itu berhenti tepat dibagian dada Maya..

Irwan memasukan tangannya kedalam bra yang Maya pakai, dan mulai memainkan salah satu dada Maya, meremasnya dan mulai memainkan putingnya. Sementara Irwan juga menjilati dada Maya yang satunya lagi. Bahkan sesekali Irwan menggigitnya..

"Aaaaaakkkkkkkhhhhhhh.." Maya mendesah, menikmati setiap sentuhan-sentuhan yang Irwan berikan kepadanya..

Tangan Irwan mulai membelai-belai bagian bawah tubuh Maya.

Sementara itu tubuh Maya juga sudah mulai merasa sangat terangsang dengan sentuhan-sentuhan yang Irwan lakukan, Maya menggelinjang dan merintih lirih. Tubuhnya menerima semua perlakuan Irwan, dan Menikmati sensasi yang sedang ia rasakan..

Maya membuka baju Irwan perlahan-lahan, begitu pun sebaliknya. Irwan yang menjadi, semakin liar karena pengaruh obat perangsang itu pun, mulai melucuti pakaian Maya. Dan akhirnya hubungan intim antara Irwan dan Maya pun terjadi...

*** Hai teman-teman, sebelumnya saya mohon maaf. Kalau ada kata-kata yang tidak berkenan didalam part ini, selamat membaca dan semoga terhibur. Terimakasih**