"Nath... Ahhh.... Eungg.. Jangan di sana! Itu kotor!"
"Tidak, bukankan aku harus berkenalan juga dengan milik mu?"
Ini gila, sangat-sangat gila!
Nathan yang seperti tak cukup dengan kecupannya di di segala tempat, kali ini pria jangkun itu malah berulah yang lebih intim lagi.
Devan sudah benar-benar gelagapan, pasokan udara di sekitarnya seperti sudah benar-benar habis tak bersisa. Rasanya benar-benar sangat panas, tubuhnya sampai terus menggeliat dengan napas yang terengah-engah.
Nathan menyentuhnya, mencium lubang kecil milik Devan dengan tarikan napasnya yang sangat kuat. Devan yang jelas merasa geli, lantas menjambak surai berantakan milik kekasihnya lagi.
Namun memang sudah kepalang terpancing oleh gairah yang menggebu, pria jangkun itu masih tetap keukeh dengan keinginannya. Nathan benar-benar sudah menantikan hari ini.