Nathan yang memutuskan untuk tetap pada posisi kedudukannya, memilih jalan lanjut yang mungkin saja akan jauh lebih banyak ujian menghadang setelahnya. Bersama dengan Devan yang sebagian besar hatinya telah terenggut oleh seseorang terlebih dahulu.
Meski pun begitu Nathan agaknya masih cukup percaya diri dengan segala kepunyaannya. Menggunakan segala yang di punyainya untuk menarik minat sang kekasih. Nathan memang sudah seserius itu.
Malam dimana Devan bercerita tentang perjalanan hidup rumitnya. Nathan masih sedikit pun tak gentar untuk bertanding, keraguan awalnya segera di singkirkan. Kembali, mereka menempatkan posisi tubuh untuk berpelukan seperti semula.
"Sayang, kau yakin dengan perasaan mu terhadapnya? Maaf jika aku sedikit ragu, apakah hal itu memang murni dari lubuk hati mu yang paling dalam? Bagaimana jika kau hanya terjebak dalam suatu keadaan yang membuat mu nyaman saja? Bagaimana jika kebaikannya membuat mu beranggapan terlalu jauh?"