Hubungan Devan dengan pria dewasa yang memiliki ciri khas tatto penuh di lengan kirinya, semakin intim. Tanpa adanya batasan atau pun perasaan yang coba untuk di ungkapkan masing-masing dari keduanya. Tanpa membuang waktu untuk mencari kejelasan yang tepat dari setiap langkah yang di tempuh hingga sampai pada tahap yang seperti sekarang. Bahkan tanpa memikirkan lagi anggapan orang lain terhadap mereka.
Hanya ingin berlaku bebas sesuai keinginan hati. Hanya untuk detik ini dan berlanjut ke hitungan selanjutnya. Tak ingin memandang terlalu jauh jika nyatanya realita yang menunggu di depan sana sudah jelas memberikan gambaran menyakitkan. Sungguh, bukannya kedua orang pria yang jelas sangat berbeda usia itu menyepelekan makna dari suatu proses perjalanan dan seperti malah mencegat kebahagian di depan, tidak, keduanya hanya tak ingin saja membuang-buang waktu lagi seperti sebelum-sebelumnya.