Pagi itu semua siswa berkumpul. Rumput yang terpangkas rapi itu terbalut basah embun. Maklum, matahari masih belum memunculkan kegagahannya karena kabut tebal di daerah sekitar pengunungan tempat mereka melaksanakan kegiatan itu.
Pukul tujuh pagi, semua menggerakkan tubuh dengan iringan musik menjadi penyemangat sekaligus hitungan supaya serentak. Seorang wanita yang menjadi pemandu gerak di depan pun begitu bersemangat. Mengangkat kedua lengan, berganti mengangkat kaki, atau pun menggerakkan kepala, dan sebagai gerak perpaduan lainnya. Baris di belakangnya pun sontak saja ikut gesit. Namun nyatanya tak sesuai yang di harapkan, ratusan siswa yang ada di baris ke dua dan selanjutnya kebelakang, mereka malah menggerakkan tubuh dengan sangat lunglai, banyak dari mereka bahkan menguap lebar. Tubuh yang di balut dengan jaket tebal itu membuat mereka ingin kembali ke dalam tenda masing-masing dan mengganti tidur yang tak lelap kemarin malam.