"Maaf Mas"
Perempuan itu manatap Rafan dengan takut, merasa sangat bodoh karena bertindak aneh.
Tapi gak apa-apa yang penting dia aman, bapaknya tidak melihat keberadaannya tadi.
"Saya tanya kamu tadi ngapain tiba-tiba meluk leher saya ?!"
Javas masih menahan tawanya, sementara Laras menggaruk lehernya merasa canggung.
"Abis Mas Rafan sama Pak Javas berdebat, saya takut kalau kalian berantem jadi saya tadi langsung peluk saja, biar Mas Rafan gak bertengkar lagi"
***
Kenapa waktu terasa begitu lambat, membuat dirinya semakin tidak tenang karena terus-menerus merasa ketakutan, aku takut kalau sampai Bapakku tau aku berada di lapangan ini.
Rafan kini tengah beristirahat di depanku, pria itu berbaring di lantai dengan nafas terengah karena capek sehabis olahraga, semua karyawan pria juga belum selesai bermain futsal, sementara karyawan wanita kini tengah sibuk menjadi tim sorak untuk mereka yang bermain futsal.