"Kita pulang saja, kita bicarakan semuanya dirumah ya Mas" ucapnya begitu mengambil keputusan, tangannya terulur menggenggam tangan Rafan.
Pria itupun mengangguk tanpa suara, ekspresinya berubah dengan sorot mata yang memancarkan kelembutan. "Oke, kita pulang sekarang" ucapnya yang langsung membalas genggaman sang istri begitu erat.
Laras mengambil tas kerja milik Rafan, lalu menuntunnya keluar dari ruang kerjanya.
"Mas Rafan belum makan dari tadi siang, mau beli sesuatu ?" tanya Laras di tengah langkah mereka melewati lorong setelah keluar dari ruang kerja Rafan.
"Kamu tau darimana saya belum makan dari siang ?" tanya Rafan dengan alis yang bertaut, bahkan dia belum makan dari pagi. Untung saja yang Laras tahu dia belum makan dari siang, karena pasti gawat kalau dia tau yang sebenarnya.
"Aku tau dari Pak Javas, dia yang bilang kalau Mas Rafan belum makan siang tadi karena gak sempat"
"Oh.. iya, saya lupa" jawab Rafan mengada-ada. Cuek dan bodoamat.