"JAVAS CEPAT!" teriak Rafan yang membuat pria itu segera memutar langkahnya dan naik kedalam mobil itu melalui pintu sebelahnya.
Pria berbaju hitam itu tampak kebingungan karena tingkah Rafan yang tiba-tiba berubah, pria itu terlihat marah.
"Rafan!"
Gadis itu berlari sekencang-kencangnya, namun mobil Alphard milik Rafan terlanjur berjalan, bahkan semakin menjauh darinya.
Riani menahan tangisnya, menatap penuh sendu pada mobil yang semakin menjauh darinya.
Kamu tau itu aku kan, Rafan ?! Kamu tau makanya kamu menghindar.
Aku tau, aku tau Rafan, kamu pasti gak akan pernah melupakanku.
Bahkan saat kamu tidak bisa melihat seperti sekarang, kamu tetap mengenali suaraku, kamu tetap mengingatnya.
Rafan, maafkan aku.
***
Aku takut, aku akui aku takut menerima kenyataannya
Aku tidak bisa menerima kebohongan mu, terlalu sakit dan menyedihkan.
Aku berharap ini hanya khayalan ku, kau tidak nyata dan tidak pernah muncul di hadapanku lagi.