Chereads / My Beloved Girl / Chapter 2 - Prolog

Chapter 2 - Prolog

*hati hati typo bertebaran*

Di hari yang cerah tepatnya hari Senin, Hari dimana anak sekolahan akan pergi ke sekolah.

Kirana merasa sangat senang senang dan senang, ingat ya senang nya 3× tuh.

Aneh bangettt, Orang normal dimana-mana benci hari Senin karena Senin ke minggu itu lama banget. Lama menunggu hari libur ckckck. Lamanya kayak nunggu kepastian dari doi ^^. Eh ini Kirana malah senang -_-.

Senang? Kenapa senang?

Dia aja suka hari Senin karena ada pelajaran favoritenya yaitu 'Bahasa Inggris'. Dasar, hanya menyukai hari karena ada mata pelajaran favorite.

Dengan semangat yang berapi-api, Kirana bergegas ke kamar mandi untuk mandi (ya iyalah emng ngapain lagi, boker??).

Eit's tapi dia mandinya mandi bebek lho. Mandi bebek? kok mandi bebek?? Ya iyalah mandi bebek. Dia aja bangunnya kesiangan.

Jam menunjukkan pukul 06:55 sedangkan jam masuk sekolah yaitu jam 07:00. 5 menit lagi Anj*y. Mana sempat keburu telat :).

Dengan hanya bermodalkan air + gayung + sabun cuci muka, akhirnya Kirana pun selesai 'mandi bebek'.

Tak lama kemudian Kirana pun keluar dari kamar mandi.

Kirana sudah mempersiapkan dirinya untuk berangkat kesekolah. Dia telah menggunakan seragam putih abu abu, seragam khas anak SMA lengkap dengan dasi dan tali pinggang.

Kirana pun menurunin tangga dengan perasaan yang bahagia, sakin bahagianya dia bersenandung ria tanpa mempedulikan Papa dan Mamanya yang masih terbengong melihat kegilaan anaknya :).

Eh? tapi tunggu!. Kenapa Kirana melihat raut muka papa dan mamanya sedikit berbeda hari ini.

Berbeda dengan hari biasanya.

Raut muka mereka kayak serius banget, gak tau dah mau ngomongin apaan.

Kirana mah bodo amat, tanpa ba bi bu be bo dia lamgsung duduk di kursi yang telah di sediakan di meja makan dan mulai melahap makanannya.

'Nyam Nyam Nyam' suara yang terdengar di ruang makan tersebut. Kirana makan dengan lahap karena menu sarapan pagi ini adalah makanan favoritenya yaitu nasi goreng (Fried Rice).

"Kirana, sini sayang. Ada yang ingin papa bicarakan", ajak bokap Kirana.

Yang semulanya pandangan Kirana terfokuskan di piring berisikan nasi goreng, tak lama kemudian dia pun mengalihkan pandangan ke papanya.

"ata aba?", tanya Kirana dengan mulut yang penuh.

"Makan pelan-pelan dong sayang. Telan dulu baru ngomong", ucap mamanya. Kirana pun menelan nasi gorengnya.

"Ada apa?" tanya Kirana.

"Gini nak, papa di tugaskan di Palembang jadi kita sekeluarga akan pindah", jawab bokap.

Kirana pun tercengang mendengar kalimat yang keluar dari mulut B.O.K.A.P nya itu.

"Apa? Ja...jadi Kirana bakal pindah ke Palembang?", tanya Kirana.

"Iya nak", jawab bokapnya.

"Pa aku gak mau pindah dari Bandung. Di kota ini ada sahabat ku. Kalau aku pindah pasti di sana Kirana gak punya teman", jelas Kirana.

"Sebenarnya Kirana bisa tinggal disini, tapi kalau gak ada papa sama mama pasti kamu gak terurus sayang, makanya mama dan papa ingin membawa kamu ikut ke Palembang", Ujar nyokap.

"Pokoknya Kirana gak mau!", teriak Kirana sambil menangis dan berjalan mejauhi meja makan, namun langkahnya terhentikan.

"Kalau perlu mama sama papa aja yang pergi kesana, tinggalkan Kirana sendiri disini gak papa kok", lanjut Kirana sambil berlari menaiki tangga menuju ke kamarnya.

"Kir", teriak papanya.

"Pa, biar mama aja yang bujuk Kirana", ucap nyokapnya Kirana saat melihat papanya mau menghampiri dirinya.

Nyokapnya pun segera menaiki tangga dan menghampiri Kirana yang telah berada di kamarnya.

Sesampainya di depan pintu kamar Kirana.

"Kirana sayang, buka pintunya. Ini mama", ucap mamanya.

Tak lama kemudian pintu pun terbuka dan menampakkan seorang gadis dengan mata yang berlinang.

"Iya ma, ada apa?", tanya Kirana lirih.

"Sayang, kamu harus dengarkan papa dulu. Kamu gak mau pindah ke Palembang karena takut gak ada teman??", tanya mamanya.

"........"

"Kamu ingat gak saat masa mos kamu dulu SMA. Awal nya gak kenal semua kan? Tapi sekarang? Kamu punya sahabat? Begitu juga kalau kamu ikut pindah ke Palembang", lanjut mamamya.

"Tapi ma, aku gak mau meninggalkan Bandung dan rumah ini. Apakah mama lupa kalau rumah ini adalah peninggalan dari Kakek?", tanya Kirana.

"Hemm, mama tahu kok, mama masih ingat kok. Tapi ini demi kamu sendiri sayang. Kami gak mau meninggalkan Kirana sendirian disini. Mama janji deh bakal memasukkan kirana ke Salah satu sekolah swasta ternama di sana. Ya? Mama mohon? Ikut ya sama mama dan papa??", bujuk Mamanya.

"Tapi ma, Kirana disini gak sendirian kok. Kan masih ada adik. Adik pasti gak mau pindah juga ma", jawab Kirana.

"Kalau itu akan kami pikirkan selanjutnya", ucap mamanya.

"Ya Kir, mama mohon", bujuk mamanya.

"Iy.. Iya ma", balas Kirana menyetujui keinginan mamanya.

Mama Kirana pun keluar dari kamarnya sementara itu Kirana hanya bisa tercengang.

Kota palembang, Kota yang terkenal akan bangunan jembatan ampera, sungai musi dan terkenal akan makanan khasnya yaitu pempek, model, tekwan dan sebangsanya.

Kirana hanya bisa berfikir, seperti apa kota tersebut.

Dah lah, bodo amat. Yang penting sekarang Kirana siap² ke sekolah. Hari ini dia ingin berpamitan sama teman sekelasnya.

Kirana segera keluar dari kamarnya, menurunin tangga, berpamitan lalu pergi ke sekolah.