Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Earth 5.0

🇮🇩I_Made_Darmawan
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3k
Views
Synopsis
Bercerita tentang keadaan Bumi pada tahun 3245 masehi. Manu seorang remaja yang akan melanjutkan studi sebagai ahli Arkeolog di Peru, namun terjadi aksi pemberontakan di kota tersebut. Manu dan temannya berusaha untuk pergi dari kota tersebut. Akankah mereka berhasil

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - We Fix it

Cerita ini adalah kisahku pada tahun 3245 masehi saat ini Bumi sudah kembali seperti sediakala kenapa aku mengatakan seperti itu ?, untuk menjawabnya mari kita ceritakan kisahnya. Aku baru lulus sekolah menegah akhir di kota Aplocaps 11 bersama keluargaku. aku sering membaca buku sejarah peristiwa dunia, dan salah satunya berjudul " End of Earth or We Fix it" yang pubikasikan tahun 3225 oleh Patrick Arnold. Buku ini menceritakan tentang pembaruan Bumi yang dilakukan oleh manusia. isi dari buku Ini menceritakan di masa lalu Bumi mengalami sejumlah pembaruan Bumi yang belangsung 5 abad dari abad 26 –30 masehi. Penyebab pertama pembaruan ini dikarenakan bencana melanda Bumi salah satunya dikarenakan meteor yang jatuh di kutub utara dengan Meteor itu berukuran 1,3 km3 yang menyebabkan melelehnya seluruh es dia kutub utara, bencana ini terjadi pada tahun 2589 yang shock wave dengan jarak 1,8 ribu km dari pusat jatuhnya meteror dan menyebabkan Tsunami setinggi 189 meter di seluruh pantai utara bumi meliputi Rusia, Kanada, Islandia, Inggris dan Pulau-pulau sekitarnya. selain itu kenaikan permukaan laut setinggi 28 meter merupakan dampak lain bagi dunia. Untungnya korban manusia tidak ada dikarena peringatan jatuhnya meteor sudah dipublikasikan 5 tahun sebelumnya. Selain bencana tadi, pada tahun 2870 gunung Tambora di Sumbawa Indonesia, kembali meletus setelah tidur panjangnya selama 10 abad. Letusan tersebut lebih besar dari sebelumnya menimbulkan bencana Tsunami di Indonesia dan negara sekitarnya dan abu vulkanik menyelimuti bumi selama 17 hari. Sebenarnya kejadian itu bisa lebih panjang jika bukan karena militer Jepang, Rusia, Cina dan Amerika Serikat berkerja sama dengan mengirim abu Vulkanik di Atmosfir ke Antartika dan menurunkan di satu titik di Antartika melaui pesawat khusus . namun tetap saja banyak dari mahluk hidup diantaranya unggas dan mamalia mengalami kepunahan, sedangkan korban manusia sebanyak 10.289.175.256 jiwa dengan korban terbanyak terdapat di Asia tenggara sekitar 49%, dan manusia yang tersisa berkisar 4.730.478.129 jiwa, kebanyakan korban mati dikarenakan gempa dari gunung Tambora. Sejak saat itulah manusia mulai gencar berbenah diri dan melakukan pembaruan bumi secara bertahap dan menyeluruh.

pada tahun 2914 Jepang , Korut dan Korsel dan Cina melakukan pembangunan kota dibawah laut Cina selatan dengan kedalaman 1200 meter dengan ukuran dan bisa menampung lebih dari 25 ribu orang, yang menhabiskan biaya 120 Triliun US dolar dan selesai 1 tahun setelahnya. Ini merupakan salah satu langkah untuk mengembalikan permukaan bumi menjadi seperti semula dengan mengurangi pembukaan lahan untuk kota di daratan yang telah ditumbuhi pohon. Tak lama berselang AS, Rusia, Inggris dan India ikut membaguan kota bawah laut. Permukiman dibawah laut mulai diminati oleh para penduduk dunia hingga abad 31. Tak lama berselang manusia menemukan inovasi cara mengatasi kekurangan lahan pemukiman karena kebijakan dunia untuk melarang membuat lahan baru pada hutan selama 2 abad yang dilaksana mulai tahun 3020 – 3220 penemuan itu adalah Kota Aplocaps. pada tahun 3016 institut ilmiah dan fisika di Afrika selatan menemukan material Rekayasa Batuan yang sangat kokoh dan mudah dibentuk bernama Exocarbolt yang merupakan material utama kota Aplocaps. Aplocaps merupakan kota berbentuk Bangun ruang dimana pemukiman , jalan , hotel atau mall dan pusat pemeritahan berada pada satu Bangun Ruang yang berukuran besar dan tinggi. Ini dapat mengurangi pembangunan lahan mendatar dan menambah penbangunan lahan vertikal. Dengan kata lain kota ini adalah sebuah kota yang terdiri dari satu gedung yang beukuran sangat besar. Kota Aplocaps pertama yang dibangun berada disebelah tenggara danau Viktoria Afrika. Alasan tempat tersebut dipilih karena dekat dengan pabrik pembuatan Exocarbolt selain itu sumber air dan lahan datar yang luas merupakan alasan lainnya, dan bagusnya lagi kawasan itu merupakan lahan kosong (bukan hutan). Kota itu meniru bentuk Piramid Giza dengan pusat kota tepat di bawah titik sudut puncak. Kota itu mengunakan sisi miring di luar sebagai lahan pertanian dan pertenakan sedangkan diruang dalam sebagai pemukiman, ukuran 4 x 4 x 2 km dan dapat menampung 100 ribu penduduk.

Setelah 60 tahun berdirinya kota Aplocaps pertama, sampai saat ini sudah ada 1.840 kota aplocaps diseluruh dunia dan kota bawah laut sejumlah 1.000. Ada tiga jenis bentuk bangun yang sering digunakan pada kota Aplocaps yaitu kubus , balok dan piramid sedangkan kota yang ku tinggali saat ini adalah Aplocaps 11 berbentuk balok dengan ukuran 8 x 6 x 4 km dengan jumlah penduduk mencapai 185 ribu penduduk. Kota yang aku tinggali berada di Kalimantan tengah, dulunya bekas kota Palangkara dan sekarang mengganti nama menjadi Aplocaps 11. 20 tahun dari sekarang pembukaan lahan baru sudah bisa dilakukan lagi namun sebatas pesisir pantai saja, itulah cerita dari perkembangan pembaruan bumi selama 8 abad dan waktunnya aku ceritakan 5 tahun yang akan datang.