"pulang sama siapa?" Tanya Cherly. "Gak tau, kayaknya nanti di jemput papah deh" Jawab Angelina. "Boleh nebeng gak?" Cherly naik turunin alisnya. "Karena saya masih memiliki rasa kemanusiaan kepada monyet yang hilang jadi yaudah ayok" Ucap Angelina panjang lebar.
"Tinggal bilang iya aja susah banget" Cherly sudah ancang-ancang ingin menampar wajah cantik Angelina. "Udah nebeng gak tau diri lagi" Cukup pedas sekali ucapan Angelina yang hampir ngebuat jantung Cherly pindah ke lambung.
Akhirnya mereka berdua pergi kegerbang sudah terpampang mobil sport yang cukup mahal. "Haii Papah Arvin" sapa Cherly yang dapat senggolan dari Angelina. "Papah dari mananya, papah aku itu" Angelina langsung masuk ke dalam mobil.
"Om numpang ya" tanpa mendengar jawaban dari sang pemilik mobil Cherly langsung masuk ke dalam mobil. Yang memiliki mobil hanya bisa menggeleng pasrah melihat sahabat anaknya sekaligus anak dari partner kerjanya.
Mobil sport itu akhirnya membelah jalanan kota. Hingga sampai di sebuah Rumah mewah milik kediaman keluarga Kei. "Makasih om masuk duluan ya" Ucap Cherly yang diangguki oleh Arvin. "Chat ya kalo jadi perginya" Ucap Angelina yang diangguki oleh Cherly yang sudah ingin masuk ke dalam halaman rumahnya.
☁️Chat☁️
Unknow
Hai~/18:23
18:30/siapa?
Murid kelas 11 juga/18:31
18:35/yang mana?
Pake kacamata/18:37
18:40/ cwk atau cwk?
Cewek yang tadi siang
kalian gosipin/18:41
19:00 /Yang kabur ke kamar mandi?
Gua gak terima ya pokonya
Dateng ke rooftop nanti siang/19:12
19:30/ apaan sih gak penting banget
19:31/ kalo mau ngancem anceman lu gak ngaruh
Lu kira gua bercanda /19:32
19:35/ gabut lu unfaedah banget
Setelah chat gak jelas itu Angelina langsung mematikan handphone nya. Jujur ia merasa risih karena sedari tadi notifikasi handphone nya selalu bunyi. Dan akhirnya ia langsung memati daya kan handphonenya.
Bukan karena takut akan ancaman orang itu. Tapi orang itu sungguh keras kepala bahkan selalu menelponnya. Karena jengah dengan ini semua akhirnya Angelina mengambil kartu handphone nya dan melempar keluar smartphone mahalnya itu.
"Yaampun berisik banget deh, untung udah gua lempar tuh hp sialan" Angelina merebahkan badannya di atas ranjang yang hanya cukup untuk satu orang. "Ganti hp lagi deh" Angelina cukup kesal dengan orang itu padahal sudah ia blokir tapi tetap saja ia bisa menelpon bahkan lebih parah.
Angelina keluar menuju balkon kamarnya. Mengambil obat penenang dan langsung ia minum 2 buah. Sudah sering ia mengalami hal seperti ini. Ancaman menurutnya sudah biasa dan tidak menyeramkan seperti di mata orang pada umumnya.
Mamahnya Bella bahkan cukup takut jika terjadi sesuatu kepada anaknya. Keluarga Carra hanya memiliki satu anak yaitu Angelina. Entahlah sungguh sulit menjelaskannya.
Anaknya selalu di ganggu oleh para saingan perusahaannya. Untungnya Angelina sudah terbiasa dan tidak terganggu dengan usikan itu.
°°°haechan_sun°°°
Angelina yang sedari tadi bercerita terusik dengan kedatangan Liam siapa lagi kalau bukan suaminya. "Daddy ganggu mommy flasback aja deh" Ava merenggut kesal kepada daddynya yang datang ke butik dan merusuh tidak jelas.
Ingin rasanya Ava menjual daddy nya di pasar gelap. Namun ia masih membutuh kan uang daddynya. Durhaka sekali anak yang satu ini. "Nye... Nye..." Jawaban Daddy nya membuat Ava kesal dan langsung melempar bantal yang ada di sofa ke muka Liam.
"Durhaka kamu ya nak, tobat lah sebelum ku kutuk menjadi sebuah monyet ilang yang tak tahu arah jalan pulang" Ucap Liam panjang lebar yang membuat Angelina tertawa dengan senang. "Mommy Daddy jangan di temenin, masa anaknya mau di kutuk jadi monyet ilang yang tak tahu arah jalan pulang" Ava merenggut kesal.
"Yaudah yuk pulang udah malem juga nih" Ucapan Liam di setujui oleh kedua wanita di depannya ini. Tak lupa juga Angelina menutup butik Ava dengan menyuruh karyawannya. Setelah itu mereka langsung saja masuk ke dalam mobil yang sudah ada supirnya.
Biasa kalo keluarga Liam bawa supir kemana dan kemari karena mereka semua suka pada males kalo bawa mobil sendiri. Kecuali Ava yang masih belum di bolehin bawa mobil sama kedua orang tuanya. Karena dia anaknya gak bandel cuman psikopat jadi nurut aja udah.
Mereka bertiga bukannya pulang malah diner di resto bintang 10 dan udah gak bisa di pungkiri mahalnya tuh resto. Karena mereka kaya dan juga suka bekerja keras jadi mahal gak masalah. Gak kaya yang baca, pengen kaya tapi hobi rebahan.
Dari luar aja tuh resto udah bagus dan gak bisa di pungkiri oleh mata kalian semua. Takut insecure. Canda insecure. Jadi mereka bertiga langsung aja tuh masuk ke dalam resto dengan Ava yang masih pake pakaian casual.
Bodo amat yang penting cantik.
Ternyata di dalam resto sudah ada satu keluarga yang datang dengan anaknya.