Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

The Mystery Of Luze

Victoria_Aeterna
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.7k
Views
Synopsis
Suatu hari di kerajaan luze. sang raja menikah lagi dengan seorang budak biasa dan menjadikannya selir lalu hal itu di ketahui sang ratu dan membuat ia marah besar. rasa tidak suka ditunjukan ratu kepada selir. Sampai suatu hari ratu dan selir sama - sama mengandung seorang anak, sang ratu mengandung anak kembar dan selir mengandung anak tunggal. awalnya semua terjadi seperti biasa, sampai... selir meninggal dua hari setelah melahirkan, ia meninggal karena di bunuh. sang raja yang mengetahui hal itu menuduh ratu sebagai dalang di balik kejadian ini, sang ratu membantah tapi tetap saja raja tidak percaya dan menghukum ratu. setelah kejadian itu ratu dann selir sama - sama meninggalkan anak mereka lalu atas persetujuan raja anak dari ratu ia buang ke hutan, ia merasa kalau anak itu hanya akan membawa masalah seperti yang ibunya lakukan, lalu anak dari selir tinggal di istana bersama dirinya. Tidak ada yang mengingat kejadian itu setelah belasan tahun, hingga akhirnya seseorang berusaha mengungkap kebenaran.

Table of contents

Latest Update1
1. Kota4 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - 1. Kota

Sinar matahari pagi memasuki rumah - rumah di desa wely. Aku terbangun dari tidur ku,lalu aku merapihkan diri dan bersiap - siap, Aku memakai pakaian yang rapi lalu berjalan ke luar menuju toko. udara di desa terasa sangat sejuk, orang - orang sudah sibuk di pagi hari, begitu juga dengan ku. Aku Victoria,  seorang gadis dari desa wely yang memiliki mata biru dan rambut pirang, pekerjaan ku sehari - hari adalah membuat roti dan kue. biasanya orang - orang akan mampir ke toko ku untuk membeli roti di pagi hari. Aku sudah sampai di toko, aku langsung saja masuk dan membereskan toko, setelah aku membereskannya aku membuka toko. Baru beberapa menit toko di buka sudah banyak pembeli yang datang, aku cukup sibuk melayani mereka hingga matahari mulai naik.

"Hah....." desah ku pelan, setelah melayani cukup lama akhirnya aku bisa istirahat sebentar. aku berjalan mengambil segelas es lalu aku meminumnya untuk menghilangkan rasa dahaga ku. "tring! "pintu berbunyi, menandakan seseorang datang ke toko. aku menoleh ke arah pelanggan dan mendapati seorang pria berbaju coklat sedang tersenyum ke arah ku. " Ada apa? " tanya ku malas pada pria berbaju coklat tersebut, pria itu meletakkan salah satu tangannya di meja kasir dan yang satunya lagi dia masukkan ke dalam saku celananya, " Aku pesan yang paling enak disini! " ucapnya dengan nada sok keren, " Jangan sok keren! pergi duduk disana! " perintah ku sambil aku berjalan mengambil pesanan. pria itu berjalan duduk ke bangku pelanggan, kemudian dia menopang dagunya dan melihat ke arah ku. Aku berjalan ke arahnya dan memberikan pesanan yang dia pesan, " Wah! Ini pasti enak! " ucapnya sambil memasukan satu sendok ke dalam mulutnya, ' Seperti anak kecil...' batin ku, bagaimana tidak, dia memakannya sampai belepotan seperti itu. Dia adalah Aiden Gravin, anak kepala desa disini, dia adalah idaman para gadis desa, rambut coklat dan mata coklatnya memikat para gadis desa. Aiden sudah selesai makan, " Vi, mau ikut aku ke kota? " Tanya aiden, aku menatapnya dan terdiam, " Kenapa kamu mengajak ku? " Tanya ku balik, sekarang gantian aiden yang terdiam, " Karena, kalau aku pergi kamu bagaimana? bagaimana kalau gadis - gadis desa mengganggumu? " aiden kembali bertanya padaku, pertanyaannya itu membuatku terdiam, ' Benar juga, selama ini kan aiden yang selalu melindungi ku dari gadis - gadis desa ' pikir ku, ku lihat dia masih menatap ku, " Bagaimana? " tanya aiden, aku ragu, ' Apa aku harus ikut? apa tidak apa - apa?' pikir ku sekali lagi, " Baiklah, kamu bisa berpikir lagi, besok datang lah ke kedai kopi, aku akan ada disana, datang lah jika kamu mau ikut. " ucap aiden, dia pun bangkit dari bangkunya lalu mengelus pelan rambut ku.

Hari sudah gelap dan aku sudah berada di rumah, aku berada di kamar dan duduk di ranjang ku, aku mengambil sebuah kalung emas lalu ku buka kalung itu, ku tatap sebuah foto yang berada di dalam kalung, aku menatapnya dan memikirkan kembali tawaran aiden, ' Apa aku harus pergi? ibu? ' batin ku sambil melihat foto seorang wanita dengan bayi yang sedang digendongnya, aku menutup kembali kalung itu dan menyimpannya di dalam laci, lalu karena hari sudah malam aku pergi tidur dengan perasaan bimbang di hatiku.