"Bagaimana jika tidak hanya Aldy, tapi Hans juga yang ingin merebut Rea-mu darimu?"
Ucapan Moza membuat mata Rega memicing tajam. Pria muda itu akhirnya mulai paham dengan apa yang baru saja Moza lakukan padanya. Gadis itu memberinya peringatan.
"Dengarkan aku, Rega. Kau memang tampan, dan aku akui kau dan Rea memang pasangan yang sangat sempurna. Tapi kau pasti mendengar sebuah perumpamaan bahwa, bunga dengan mahkota, benang sari dan putik yang cantik serta mencolok sempurna tentu akan mengundang banyak lebah dan kumbang untuk mencicipi madunya. Jika Rea adalah bunga dengan kesempurnaan itu, bukankah saingan lebahmu tidak sedikit?"