Nala kini sedang bersiap untuk bertemu dengan Rega. Ia sudah memutuskan untuk menepati janji pada lelaki paruh baya itu hanya untuk mengetahui apa yang akan di bicarakan meskipun ia sudah tahu topiknya tentu tidak akan jauh dari Denis. Ia tidak ingin mengira-ngira hingga akhirnya hanya ada kesalahpahaman jadi keputusan ini sudah tepat.
"Kau akan pergi?" tanya Nada yang melihat Nala sedang mengenakan sepatunya.
"Iya. Aku ada janji dengan seseorang," jawab Nala yang kemudian terpekur karena tatapan matanya bertemu dengan Denis. Ia bisa melihat lelaki itu seolah mengatakan jangan pergi.
"Siapa?" tanya Nada yang sebenarnya mewakili Denis.
"Hanya teman lama. Kau mau titip sesuatu?" jawab Nala santai mencoba mengabaikan Denis yang masih menatapnya.
"Tidak usah kau pasti lama," timpal Nada yang ikut berlalu.
"Aku tidak akan lama. Kabari saja jika ingin sesuatu," kata Nala sembari berlalu menuj taksi yang sudah di pesannya. Kali ini ia tidak ingin membuang waktu dengan naik bus.