"Nala, bangunlah. Kau harus makan siang lebih dulu," suara Rey tentu saja. Tidak mungkin Denis karena lelaki itu kini sudah duduk manis menunggu makanannya.
"Engghhh. Sudah sampaikah?" suara serak Nala membuat Rey terkekeh.
"Kita makan siang dulu Nona cantik. Setelah itu aku akan membawamu bertemu dengan Dekan kampus," ucap Rey tanpa menghilangkan senyumannya.
Mereka pun turun di temani gerutuan Nala tentang Denis. Itulah yang di dengar Rey. Dan ia ingin sekali tertawa saat mendengar Nala beberapa kali menyebut Denis kulkas dua pintu.
"Kau masih menyebutku kulkas dua pintu?" kesal Denis.
"Kau memang pantas," balas Nala.
"Berkacalah. Kalau kau tidak punya akan aku belikan," tukas Denis.
Dan Rey benar-benar tidak bisa menyembunyikan tawanya. "Apa kalian selalu begini?" tanyanya di sela tawa.
"Kau setuju denganku Rey?" tanya Nala masih sangat terdengar kesal.
"Aku tidak tahu alasanmu menyebutnya begitu," Rey memilih untuk berada di posisi yang aman.