Tingkah Malikha makin lucu saat ia naik ke ranjang besar itu lalu merangkak ke sisi satunya sementara Aidan sudah berdiri di sana hendak bersiap tidur. Malikha kemudian menengadah dan mendirikan tubuhnya di atas lutut. Kini ia dan Aidan berhadapan.
"Lepaskan ... aku!" ujar Malikha setengah mengeja dengan nada manja.
"Tidak ... tak akan!" jawab Aidan cepat tanpa ragu. Malikha lantas mengerucutkan bibirnya dengan menggemaskan dan dengan berani menarik bagian depan kaos Aidan sehingga ia jadi lebih dekat. Aidan mulai sedikit menyeringai melihat Malikha yang seolah menggodanya.
"Aku bilang lepaskan aku ... mengapa kamu terus menyiksaku?" balas suara Malikha terdengar lirih tapi masih merengek ia setengah sadar melakukannya. Aidan makin menyeringai tipis. Kedua tangannya lalu mulai menyentuh dan memegang pinggang Malikha. Pandangan matanya jatuh pada belahan dada Malikha yang sedikit terlihat dari posisi berdiri yang tengah mereka lakukan.