Kini Mas Arsa telah kembali pergi jauh dariku. Aku pun kembali pulang ke rumah.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsallam. Lama banget kamu baliknya nak."
"Namanya juga anak muda Bu, pasti mereka sayang-sayangan dulu. Iya kan Kia?"
"Aku sedih Yah harus jauh lagi sama Mas Arsa."
"Jangan sedih. Kamu doain aja supaya Mas Arsa baik-baik aja di sana."
"Iya Yah, aamiin. Gimana Yah, Bu. Apa sekarang Ayah sama Ibu udah bisa terima Mas Arsa?"
"Sebenarnya dari kemarin itu Ayah sama Ibu udah terima Arsa nak. Cuma Ayah sama Ibu itu ga mau sama kalo kamu itu sama orang yang ga tepat buat kamu. Ayah sama Ibu itu mau kamu sama anak yang baik dan bisa bahagiain kamu. Kemarin itu kan yang Ayah dan Ibu lihat dari Arsa, Arsa itu selalu ngajak kamu susah. Terus kapan kamu bisa di bahagiain sama dia? Makanya Ayah bicara seperti itu cuma untuk memberi semangat buat Arsa. Ternyata Arsa itu menangapi perkataan Ayah dengan sikap yang sangat baik."