"Kia. Sayang bangun yu... Udah pagi nih."
Ibunya membangunkannya dengan sangat lembut. Karena Ibunya tidak ingin membuat Kia terkejut. Apalagi ketika Kia dalam keadaan yang sedang sakit seperti ini. Tetapi Kia terbangun dengan sangat terkejut. Karena dia langsung teringat dengan janjinya kepada Mas Arsa pagi ini.
"Astaga. Jam berapa sekarang Bu?" tanya Kia.
"Jam 7 baru nak. Oh iya, di bawah udah ada Randi tuh yang jenggukkin kamu."
"Astaga. Kenapa ada Randi segala si datang ke sini. Kalo kaya gini ceritanya gimana gua mau ketemu sama Mas Arsa," pikir Kia di dalam hatinya.
"Kia? Kok kamu malah ngelamun seperti itu si? Kamu mandi gih siap-siap sana. Ibu tunggu di bawah ya."
"Iya, Bu."
Ibu Kia keluar dari dalam kamar Kia dan kembali ke ruang tamu. Sedangkan Kia masih terdiam di atas kasurnya.
"Aduh gimana dong? Mas Arsa pasti udah berangkat nih ke Jakarta. Lagian Randi ke sini segala si. Gua harus alasan apa lagi ya supaya bisa keluar dari rumah?" pikir Kia di dalam hatinya.