"Besok saya harus bicara apa ya sama Kia? Mau jelasin dari mana? Jujur, saya emang masih cinta sama dia. Tapi saya juga merasa ga pantas karena udah terlalu menyakiti dia kemarin," pikir Mas Arsa di dalam hatinya.
Dari kejauhan sudah ada kakak dari Mas Arsa yang sedang melihatinya.
"Kasihan Arsa. Pasti dia lagi galau karena mikirin Kia yang mau tunangan sama wanita lain. Baru kali ini saya liat Arsa sampai segininya sama wanita," pikir kakak dari Mas Arsa di dalam hatinya.
Kemudian sang kakak segera menghampiri Mas Arsa yang sedang duduk di luar. Sang kakak mampu membuat Mas Arsa terkejut dari lamunannya.
"Arsa," panggilnya.
"Kakak. Kagetin aja."
"Lagian kamu emangnya lagi mikirin apa si sampai melamun kaya gitu di luar?"
"Engga. Ga lagi mikirin apa-apa kak. Oh iya kak, saya mau tanya dong ke kakak."
"Tanya apa?"
"Kalo saya menikah duluan dari kakak, apa kakak merestuinya?"
"Kenapa kamu tanya seperti itu? Emangnya kamu mau menikah? Sama siapa?"