"Ya ampun Kia. Kamu itu terlalu baik atau bodoh si, haha."
"Ih enak aja bilang aku bodoh."
"Ya lagian kamu itu selalu aja mikirin perasaan orang lain tanpa kamu pikirin perasaan kamu sendiri. Emangnya kamu masih belum bisa ambil pelajaran dari yang kemarin? Kamu selalu pikirin perasaan Arsa sampai kamu lupa pikirin perasaan kamu sendiri. Dan akhirnya apa? Kamu juga kan yang tersakiti."
Randi berhenti berbicara sejenak. Ketika Kia tidak menjawabinya, akhirnya Randi melanjutkan pembicaraannya.
"Jadi lebih baik sekarang kamu pikirin perasaan kamu deh Ki. Kamu itu juga kan berhak untuk bahagia. Karena kamu juga ga bisa buat semua orang bahagia dengan tangan kamu sendiri."
"Apa yang dibilang sama Randi itu benar juga. Gua ga bisa buat semua orang bahagia karena gua. Dan gua juga harus bahagia. Maafin gua ya Rin kalo gua terkesan egois sama lu. Karena gua juga mau bahagia. Apalagi setelah di sakiti kaya gini sama Mas Arsa," ucap Kia di dalam hatinya.