"Nasi gorengnya dua. Pedasnya sedang aja ya. Minumnya es teh manis," ucap Randi.
"Iya Mas. Di tunggu ya."
"Makasih."
Kia dan Randi menunggu nasi gorengnya matang sambil duduk di bawah tenda warung nasi goreng itu. Bahkan di sana Kia dan Randi juga masih saling diam-diaman. Randi sekarang justru sedang sibuk dengan handphonenya.
"Randi. Kenapa ya dia diam aja kaya gini? Apa dia sebenarnya ga mau ya ketemu sama Mas Arsa? Apa dia marah sama gua?" pikir Kia di dalam hatinya.
"Randi," panggil Kia.
"Iya. Kenapa?"
"Tenyata Randi masih mau jawabin gua," pikir Kia di dalam hatinya.
"Sorry Ki. Pasti sekarang Kia lagi merasa kalo gua itu marah sama dia. Aku ga marah Ki, cuma lagi kecewa aja sama diri sendiri," ucap Randi di dalam hatinya.
"Makasih ya," ucap Kia.
"Makasih buat apa?"
"Makasih udah selalu ada buat aku. Makasih udah selalu ngerti aku."
"Iya, sama-sama. Aku cuma ga mau jadi orang yang egois."