"Pagi Ran," sapa Kia.
"Ternyata Kia masih mau sapa gua," pikir Randi di dalam hatinya.
"Pagi Ki."
"Gua masuk duluan ya kalo gitu."
"Iya Ki."
"Tapi kok kayanya matanya Kia kaya bengkak kaya gitu ya? Kenapa ya? Apa dia habis nangis semalaman? Kalo dia emang habis nangis, dia nangisin apa ya? Apa karena Arsa lagi? Kurang hajar banget Arsa. Katanya dia mau lamar Kia, tapi masa dia masih sakitin Kia kaya gitu si," pikir Randi di dalam hatinya.
"Randi matanya kok tadi kaya ada bengkak gitu ya? Apa Randi ga bisa tidur juga kaya gua? Tapi kalo Randi ga bisa tidur, dia ga bisa tidur karena apa ya? Ah, palingan juga dia ga bisa tidur karena masalah kerjaan yang harus dia selesaikan. Dia itu kan sibuk," pikir Kia di dalam hatinya.
Kemudian Kia masuk ke dalam kantornya yang di ikuti dengan Randi di belakangnya. Sampai akhrinya Kia bertemu dengan Rina yang sedang menunggu pintu lift terbuka.
"Rina," panggil Kia.
"Hai Ki. Ki, mata lu kok bengkak kaya gitu si? Lu habis nangis?" tanya Rina.
