Tok.... Tok... Tok...
"Permisi Pak. Ini Nita."
"Iya. Masuk."
Setelah mendapatkan izin dari Mas Arsa, Nita pun langsung masuk ke ruang kerjanya Mas Arsa.
"Ini kenapa kayanya ada yang beda ya dari wajahnya Nita? Kayanya dia habis dandan lagi tadi. Jangan-jangan Nita itu emang udah mikir yang engga-engga tentang saya lagi. Karena tadi saya berdiri di bawah sana sambil melihat ke arahnya," pikri Mas Arsa di dalam hatinya.
"Silahkan duduk."
"Makasih Pak. Ada apa ya Pak. Tumben Pak Arsa suruh saya ke sini?"
"Iya, ada yang saya mau bicarakan ke kamu sekarang juga."
"Tuh kan. Arsa mau ngomong sesuatu sama aku. Duh, kok aku jadi deg-degan kaya gini ya? Tenang Nita, tenang. Harus tetap keliatan biasa aja di depan Arsa. Harus tetap jual mahal juga sedikit," ucap Nita di dalam hatinya.
"Mau bicarain tentang apa ya Pak?"
"Tentang pekerjaan kamu di sini."