Tidak lama kemudian Kia keluar dari kamarnya. Lagi-lagi Mas Arsa merasa sangat terpesona dengan kecantikan Kia. Kia itu memang sangat cantik, manis. Selalu enak di pandang mata. Maka dari itu tidak heran jika Kia banyak yang menyukainya. Walaupun begitu, di hati Kia hanya ada Mas Arsa. Tidak ada yang lainnya. Sekali pun itu adalah Randi, orang yang selalu ada untuk dirinya selama ini, tetapi tetap saja tidak ada ruang untuk Randi di dalam hatinya.
"Kenapa si Mas? Kok ngeliatinnya kaya gitu banget."
"Engga kenapa-kenapa. Kamu cantik banget. Aku jadi heran. Kamu ini kan cantik, pintar, orang yang ada gitu uangnya untuk sehari-harinya ga susah, tapi kenapa kamu tetap lebih memilih aku? Kenapa kamu ga pilih cowok lain yang lebih baik dari aku."