Kini Randi sudah tiba di rumah Kia.
"Assalamualaikum."
Tidak lama kemudian Ibu Kia membukakan pintu untuk Randi.
"Waalaikumsallam. Iya sebentar. Eh, Randi?"
"Bu. Kia nya ada?"
"Baru aja Kia nya pergi."
"Pergi? Pergi kemana ya Bu kalo boleh tau?"
"Dia pergi ke puncak. Dia mau liburan sama teman-teman dekatnya waktu di kuliah."
"Oh gitu. Lagi liburan dia, hehe. Terus kapan ya Tante Kia pulangnya?"
"Kata dia si tadi satu atau dua hari."
"Oh gitu. Yaudah deh kalo gitu Randi pamit aja ya Bu. Tadinya mau main sama Kia, eh tapi Kia nya ga ada."
"Iya. Sayang banget ya. Main aja sini, masuk."
"Engga deh Bu, saya pamit aja. Makasih Bu. Assalamualaikum."
"Waalaikumsallam."
"Kia, Kia. Lu tega banget bohongin Ibu lu sendiri supaua bisa ketemu sama Arsa doang. Orang yang selama ini ga bisa selalu ada buat lu, tapi lu malah segininya sama dia. Semoga gua bisa segera menyusul dia deh," ucap Randi di dalam hatinya.
