"Iya, Ran, makasih. Lu mau ga nolongin gua Ran?"
"Nolongin apa?"
"Gua mau ke rumah Mas Arsa, tapi gua ga boleh pergi sendiri sama Ayah sama Ibu gua. Dan Ibu sama Ayah gua ngizinin gua kalo gua itu perginya sama lu. Lu mau ga temanin gua ke rumahnya Mas Arsa sekarang?"
"Waduh. Rumahnya Arsa jauh kan ya?"
"Iya. Lumayan. 4 jam kalo naik mobil."
"Gimana ya."
"Please Ran... Gua mohon banget sama lu. Gua kasian sama Mas Arsa. Pasti di sana dia merasa sedih banget. Dan cuma lu doang sekarang ini yang bisa bantuin gua."
"Lu kasian sama Arsa, tapi ga kasian sama gua. Lu ga ngertiin perasaan gua kaya gima a Ki," ucap Randi di dalam hatinya.
"Hallo Ran. Gimana? Mau ya? Please...."
"Hmm, gimana ya. Yaudah deh kalo gitu. Gua siap-siap dulu. Gua ke rumah lu abis itu."
"Serius nih?"
"Iya lu mau ga?"
"Mau banget lah."
"Yaudha gua siap-siap dulu."
"Oke. Thanks banget Ran."
"Yoi."