Hikari-chan: Ohayou, Ai-chan!
30 menit kemudian...
Me: Ohayou mo, maaf aku telat membalas pesan mu..
Hikari-chan: Ma.. ma... daijoubu. Btw, kau sedang apa?
Me: Aku baru saja selesai beres-beres. Sebentar lagi masuk sekolah, jadi aku harus menyiapkan semuanya.
Hikari-chan: Hm souka.., oh ya aku ingin memberitahu mu kalau besok aku akan pulang ke Jepang.
Me: Eh, besok??
Hikari-chan: Iya, aku juga harus mempersiapkan perlengkapan sekolah ku juga. Lagipula sudah sangat lama kami berlibur.
Me: Benar juga, kau pasti akan sangat lelah nantinya. Apa kau sudah mengemas barang-barang mu?
Hikari-chan: Iya, aku sudah selesai merapikan nya. Jadwal penerbangannya mulai pukul 05.00 pagi besok.
Me: Owh, begitu...
Untuk sejenak aku kehabisan kata-kata.
Me: Anu..., aku seperti nya harus melanjutkan pekerjaan ku, daijoubu desu ka?
Hikari-chan: Haik, lanjutkan saja. Aku juga harus menyiapkan barang-barang ku yang lainnya.
Me: Baiklah, jaa ne...
Aku pun lanjut mengemasi barang-barang ku. Mulai dari buku pelajaran dan lain-lainnya. Rak buku ku yang berantakan harus ku rapikan agar mudah saat mencari buku nantinya. Pekerjaan ini membuat pinggang ku sedikit pegal dan aku pun beristirahat sebentar. Usai merapikan rak buku, aku lanjut mencuci pakaian seragam ku dan menyetrika nya. Satu hari itu aku melakukan semua pekerjaan yang berat, agar ketika malam tahun baru nanti aku bisa bersantai seenak mungkin tanpa memikirkan apapun yang merepotkan.
Hari pun sudah larut malam, dan aku kembali mengecek handphone ku, ternyata Hikari mengirimkan pesan.
Hikari-chan: Konbanwa, Ai-chan! Anu.. Bisa kah kau menolong ku?
Me: Konbanwa mo, Hikari-chan. Tentu saja, apa?
Hikari-chan: Etto... Bisa kah kau menemani ku sampai tiba di bandara nanti? Aku akan merasa kesepian sepanjang jalan.
Me: Tentu aku bisa, jangan khawatir. Aku selalu disini untuk menemani mu^^
Hikari-chan: Hontou??? Arigatou gozaimasu! Kalau begitu aku harus bersiap-siap dulu.
Me: Baiklah, memang nya jam berapa kau akan berangkat?
Hikari-chan: Ya... mungkin sekitar pukul 2 pagi. Sebaiknya kau tidur saja dulu kalau kau mau
Me: Okay!
Aku pun menyetel alarm pukul 01.50 AM. Di dalam tidur ku aku bermimpi indah sekali, aku berada di sebuah tempat yang berbeda, seperti di taman bunga. Disana terdapat banyak sekali bunga yang indah dan berwarna-warni. Pemandangan disana sungguh indah dan menakjubkan, kupu-kupu beterbangan dan banyak sekali lebah yang hinggap di bunga-bunga itu untuk mengambil serbuk sarinya. Tak jauh dari sana aku melihat seseorang yang tak asing bagiku, ya, dia lah Hikari. Ia berpakaian putih layaknya seorang bidadari, berdiri diantara banyaknya bunga-bunga yang indah itu.
"Hikari-chan~"
Gadis cantik itu pun berbalik kearah ku, kecantikan nya seperti dewi cinta. Aku pun perlahan-lahan mendekati nya, wajahnya terlihat jelas seperti Hikari yang ku kenal. Namun, tiba-tiba awan merah mulai menutupi bumi. Pepohonan yang ada disana pun menjadi kering, hewan-hewan juga mulai melemas seperti kekurangan air. Aku kembali menatap Hikari, wajahnya telah berubah. Kulit putihnya mengelupas dan terbang terbawa angin panas yang lama-kelamaan mulai menghilang.
"Hikari!" aku terbangun dari tidur yang menyeramkan itu.
Badanku mulai basah dengan keringat, kaki ku menjadi gemetar dan kepala ku juga sedikit pusing. Aku melihat jam ku, ternyata masih pukul 01.30. Aku pun memutuskan untuk mencuci muka ku agar menjadi lebih fresh. Tak lama kemudian, handphone ku pun bergetar. Ternyata Hikari yang me ngechat.
Hikari-chan: Ai-chan, apa kau bangun??
Me: Iya, aku sudah bangun.
Hikari-chan: Yokatta, maaf kalau aku mengganggu tidur mu.
Me: Daijoubu, aku juga habis bermimpi buruk tadi, makanya aku terbangun.
Hikari-chan: Eh, mimpi buruk? Mimpi buruk apa? Coba kau ceritakan padaku..
Aku pun berpikir sejenak, jika aku memberi tahu Hikari kalau aku memimpikan nya yang menghilang secara tiba-tiba, ia pasti akan gelisah.
Me: Ya..., aku bermimpi tentang monster yang mengejarku, dan aku tidak bisa berlari menghindari nya.
Hikari-chan: Lumayan mengerikan juga, aku juga pernah bermimpi seperti itu. Tapi, aku bermimpi tentang zombie yang mengejar ku, haha..
2 jam kami mengobrol, dan ketika Hikari sudah tiba di bandara, kami mengakhiri percakapan kami. Jika dipikirkan, waktu yang diperlukan dari Bali sampai ke Jepang adalah sekitar 1 hari lebih. Jadi, untuk seharian ini aku tidak akan menghubungi nya agar dia tidak terganggu selama penerbangan nya. Karena jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, aku pun tidur sebentar sebelum memulai kegiatan ku.
Di pagi hari, tiga hari sebelum tahun baru tiba. Hikari mengabari ku kalau dia sudah tiba di bandara Tokyo dan akan segera pulang ke rumah. Aku merasa sangat senang karena ia selamat dalam perjalanan. Untuk sementara waktu aku tidak ingin mengganggu nya, perjalanan ini pasti membuatnya sangat lelah, bahkan ia harus menyiapkan semua perlengkapan sekolah nya.
Saat malam tahun baru nanti, aku, Lyu, Molly, Tesya, dan Febri berencana untuk jalan-jalan ke pasar malam. Kami berlima adalah teman dekat di kelas. Di tahun baru nanti, aku berharap akan ada banyak hal menarik dan lebih menyenangkan dari pada sebelum nya. Aku juga berharap kejadian masa lalu ku tidak terulang kembali, dan bisa mendapatkan banyak teman-teman yang peduli padaku. Kejadian itu membuatku trauma memiliki banyak teman, aku menjadi takut jika aku sudah nyaman bersama mereka, tapi tak lama mereka akhirnya meninggalkan ku dan aku pun hidup menyendiri lagi.
Keesokannya, Hikari menelfon ku. Perbedaan waktu antara Jepang dan Indonesia memang berbeda, jadi terkadang saat kami mengobrol tidak pas sesuai waktu dan kondisi.
"Ohayou, Ai-chan! Bagaimana kabarmu?" tanya Hikari
"Ohayou, aku baik-baik saja, kau?"
"Baik. Setelah lama aku berlibur, kini rumah ku sangat berantakan sekali. Semalaman aku begadang untuk membersihkan nya, hoaaamm"
"Kau seperti nya masih mengantuk ya hahahaha... "
"Haha, iya. Tapi aku tidak bisa tidur sekarang"
"Jadi, apa yang akan kau lakukan hari ini?"
"Hmm, tidak ada. Aku juga bingung ingin melakukan apa, bagaimana dengan mu?"
"Aku baru saja selesai memasak"
"Apa yang kau masak?"
"Ayam krispi dan onion ring, dan juga sayur sup"
"Wow, kedengaran nya enak juga"
"Hehe, kau sendiri masak apa hari ini?"
"Aku.... Ummm... aku belum memikirkan nya haha"
"Yaampun kau ini, kau belum sarapan ya?"
"Hehe, belum. Aku juga bingung ingin makan apa hari ini?"
"Kalau aku biasanya memasak telur dan mie saja, ya jika aku sedang bingung ingin makan apa"
Kami berbincang sangat lama, sampai-sampai aku lupa kalau sedang memasak. Untung nya masakan ku itu belum terlalu gosong, jadi aku cepat-cepat untuk mengangkat nya. Setelah semua pekerjaan rumah selesai, aku kembali mengobrol dengan Hikari.
Keesokannya, di hari sebelum tahun baru tiba. Aku mempersiapkan semua kebutuhan yang akan aku bawa untuk menikmati tahun baru kali ini bersama dengan teman-teman ku. Malam ini kami akan begadang bersama, jadi saat siang hari ini aku tidur sepuasnya agar tidak mengantuk. Akan ada perayaan kembang api dan berbagai macam pertunjukan di taman kota, kami tidak akan melewatkan kesempatan itu tahun ini.
kringg... kringg.. kringg...
"Hallo?"
"Ai, kau dimana?" tanya Lyu
"Aku masih dirumah, kenapa?"
"A-anu..., sebenarnya pasar malam nya tidak jadi dibuka malam ini. Pemerintah melarang adanya perkumpulan, takutnya akan ada yang terkena covid-19 nantinya." jelasnya
"Yahh, padahal aku sudah sangat bersemangat untuk menikmati tahun baru kali ini"
Kabar itu sedikit membuatku sedih, tapi tak apa karena di tahun-tahun sebelumnya aku juga tidak pernah merayakan nya, jadi ini sudah biasa bagiku. Aku berpikir untuk mengubah perayaan tahun baru ini dengan tidur sepuasnya hingga siang esok.
Malam hari ini, aku mengechat Hikari.
Me: Konbanwa, Hikari-chan!
Hikari-chan: Konbanwa mo, tumben kau mengechat ku malam-malam begini, ada apa?
Me: Hehe, tidak ada. Apakah aku mengganggu mu?
Hikari-chan: Tentu tidak, aku malah senang kalau kau menghubungi ku. Btw, bagaimana perayaan mu disana? Pasti sangat menyenangkan.
Me: Tidak, pemerintah melarang perayaan tahun baru.
Hikari-chan: Yaampun...
Me: Kalau tahun baru disana bagaimana?
Hikari-chan: Ya.... disini juga sama, dilarang merayakan nya secara berkumpul, jadi harus merayakan nya dirumah masing-masing.
Me: Lalu, kau sedang dimana sekarang? Apa kau sedang merayakannya bersama teman-teman mu?
Hikari-chan: Aku... aku tidak datang. Lagipula mereka tidak mengundang ku, jadi aku merayakan nya sendirian dirumah ku bersama dengan anjing kesayangan ku.
Me: Ooh, begitu...
Mengetahui hal itu aku merasa sangat prihatin pada Hikari.
Me: Baiklah kalau begitu, kita rayakan saja tahun baru ini bersama^^
Hikari-chan: Eh, kau mau? Tapi... apa yang bisa kita lakukan?
Me: Hmm, ntahlah hahaha. Tapi yang jelas kita akan begadang malam ini.
Hikari-chan: Itu sudah pasti, aku tidak sabar menunggu tahun baru tiba.
Me: Nee, Hikari-chan...
Hikari-chan: Nani?
Me: Apa yang kau harapkan di tahun baru ini?
Hikari-chan: Hm, aku ingin... aku ingin memiliki banyak teman, disukai semua orang, diakui, dan selalu disayangi. Bertahun-tahun aku menderita, aku tidak pernah mendapatkan kasih sayang, bahkan dari orang tua ku. Andai saja mereka masih ada, aku rasa hidup ku tidak akan seperti ini..
Me: peluk*
Hikari-chan: peluk balik*, kalau kau? Apa yang kau harapkan?
Me: Untuk tahun ini, aku ingin sebuah kehidupan yang berbeda, perasaan yang berbeda. Daridulu aku tidak pernah dianggap oleh siapapun, itu membuatku hidup ku menjadi gelap. Setiap kali aku membuat orang lain merasa nyaman denganku, mereka malah tidak memperdulikan nya. Aku juga ingin Dewa Krishna dan Dewi Radha selalu disisiku, menemaniku setiap saat. Aku tidak memerlukan siapapun, aku tidak mau mengerti perasaan orang lain lagi. Aku tidak mau, aku tidak mau..
Di malam tahun baru ini, aku berharap semuanya bisa berubah. Aku tidak membutuhkan siapapun lagi selain Dewa dan Dewi ku, hanya itu saja. Dan di malam ini, sebuah kembang api yang besar meledak dilangit malam yang indah.
"Happy New Year, Hikari-chan"
...
"Happy New Year, Ai-chan"