Emmelyn mengunyah roti keras itu dan meminum air yang diterimanya dari sang penduduk desa dengan penuh syukur.
Setelah diperlakukan dengan kejam oleh Ellena dan para suruhannya, mendapatkan kebaikan dari pria asing itu terasa sangat berarti baginya. Ia merasa tersentuh.
"Terima kasih atas bantuanmu, Pak," katanya dengan suara serak. "Jika aku boleh bertanya, siapa namamu, bapak yang baik?"
"Ah, kau bisa memanggilku Hans. Aku seorang penebang pohon," kata pria itu. "Siapa namamu, Tuan?"
Hans memanggil Emmelyn 'Tuan' karena Emmelyn masih menyamar sebagai pria gemuk. Gadis itu berpikir cepat, nama apa yang harus ia katakan kepada pria ini. Akhirnya, ia menemukan sebuah nama yang sederhana.
"Namaku Killian, Tuan. Aku akan kembali suatu hari nanti untuk membalas kebaikanmu," kata Emmelyn.