"Dasar Bajingan.... Teganya dirimu melakukan hal seperti ini padaku... Siapa wanita itu??? Apakah dia wanita yang selama ini lu cintai itu??? Ucap Nari kepada Artha suaminya..
"Bener.. dia adalah wanita yang selalu aku cintai.. Dia 1000 kali lebih baik darimu... Coba lu berkaca, suami mana yg bangga sama istri seperti ini.. Karena lu sudah tau kami berhubungan maka sekarang saya ingin mempertegas hubungan kami.. Kita bercerai saja.." Dengan santainya Artha menjawab semua pertanyaan Nari...
"Aaapa lu bilang??? Kita cerai???? Apakah lu gak mikir keluarga dan anak kita?? Anak kita masih memerlukan kasih sayang orangtuanya..." Tanya Nari sambil menangis...
Nari sangat sedih, kecewa dan kesal semua bercampur aduk..
"Iya, kita cerai saja.. Anak kita pasti mengerti dan bisa menerima semua ini... Daripada kita semua menderita lebih bagus kita berpisah.. Anak terserah dia mau ikut siapa.."Kata Artha kepada Nari
Nari bener-bener tidak menyangka bahwa suaminya akan meminta cerai...
"Baiklah kalau keinginan lu sudah bulat dan ingin seperti ini.. Anak harus ikut denganku, karena aku gak mau anakku dirawat wanita itu.." Kata Nari sambil menghapus air matanya..
"Dengan begini besok pagi kita urus surat cerai. Aku akan memberikan lu, apartemen yang atas namamu itu dan setiap bulan aku akan mengirimkan uang sebesar 5jt.. Dengan ini setidaknya anakku tidak akan putus sekolah." Kata Artha, kemudian dia langsung keluar dari rumah..
Setelah Artha keluar, Nari menangis sambil mikirkan waktu 7 tahun yang telah mereka jalanin selama ini.. Kenapa mereka sekarang seperti ini.. Pada awalnya kehidupan pernikahan mereka sangat harmonis.. Artha sangat menyayangi Nari.. Sekarang ini anak pun Artha rela lepaskan demi wanita itu..
Pagi harinya Nari dan Artha mengurus surat cerai mereka.. Setelah surat cerai keluar Artha langsung meninggalkan Nari seorang diri... Sambil memegang surat cerai, Nari sekarang binggung bagaimana mau menjelaskan kepada keluarganya.. Walaupun disini Artha yang salah.. Akan tetapi Nari yang memilih Artha saat itu meski orangtuanya udah melarangnya...
"Sudahlah jangan dipikirkan dulu bagaimana menjelaskan kepada papa dan mama.. Sekarang ini aku harus tegar karena menjadi single parent..." Nari menyemangati dirinya sendiri..
Sekarang Nari dan anaknya Leo tinggal di apartemen yg Artha janjikan...
"Mama, kenapa kita tiba-tiba pindah kesini?? Apakah Papa akan tinggal bersama kita juga?? Tanya Leo pada Nari mamanya..
Leo sekarang berumur 5tahun..
Nari binggung bagaimana cara menjawab pertanyaan Leo.. Akhirnya Nari mengambil keputusan akan memberitahukan yang sebenarnya kepada Leo..
"Sayang, kita tidak akan tinggal bersama Papa lagi. Karena Mama dan papa sudah bercerai.. Yang artinya mama dan papa sudah tidak saling mencintai lagi.. Tapi Leo tetap bisa kapan saja bertemu sama papa, hanya saja papa tidak akan tinggal sama kita.. Leo mengerti maksud mama??" Tanya Nari kepada anaknya... Walaupun Nari tidak tahu bagaimana respon Leo setelah mendengar penjelasannya...
"Ooo jadi kayak papa pergi kerja dan gak pulang kerumah tidur ya mama??" Tanya Leo dengan polosnya...
Nari benar-benar tidak percaya anak nya akan merespon seperti ini...
"Iya sayang... Sama seperti ketika papa kerja keluar kota hanya saja ini selamanya.. Leo gak apa-apakan???"
"Iya, ma gak apa-apa.. Leo mengerti kok, karena papanya Lisa juga seperti ini.. Lisa tinggal sama nenek dan kakeknya juga..."
Nari tidak tahu harus bagaimana lagi merespon Leo.. Dia cuma bisa memeluk dan mencium Leo..
Setelah Leo Tidur.. Nari membuka laytopnya mencari lowongan pekerjaan dan menulis surat lamaran kerjanya. Karena bagaimanapun tunjangan 5jt yang akan dia terima juga tidak banyak.. hanya cukup untuk biaya sekolah anaknya..
....
"Hallo benerkah ini dengan Bu Nari??"
"iya, bener.. Ini dengan siapa ya saya berbicara?"
" Kami dari Perusahaan Next, Apakah Bu Nari besok bisa ke kantor mengikuti interview??"
"Bisa Bu.. Terimakasih.."
Malam harinya....
"Leo, besok pagi mama mau pergi interview untuk kerja ya.. Besok mama tidak bisa jemput Leo pulang sekolah.. Mama minta tolong Tante Rika ya bawa Leo kerumahnya.."
"Oke, ma.. Leo senang kok ke rumah Tante Rika, Leo bisa bermain sama adek Rico."
Nari mendengar Leo berkata seperti itu sangat senang..
Dalam hati Nari sangat bersyukurlah anaknya bisa mengerti.
"Oke, sayang.." Nari mengecup kedua pipi Leo sambil mengajaknya tidur..
....
Prank... Brukk...
" Mampus aku.., Kok bisa sial gini sih.. Mana di hari pertama mulai kerja pula.." Nari ngomel-ngomel pada dirinya sendiri...
"Sorry pak, saya tidak sengaja.."
"Kamu buta ya?? Mobil yang terparkir disini malah kamu tabrak pula.. Gimana nanti saya menjelaskan kepemilik mobilnya???" ngomel tukang parkir ini kepada Nari..
"Pak, bagaimana klo saya tinggalkan no hp saya.. Nanti apabila pemilik mobilnya datang suruh dia hubungi saya saja.. Nanti saya akan menanggung biaya perbaikannya.."
"Ya sudahlah seperti katamu saja.. Tapi saya juga mau foto KTP-mu juga sebagai bukti"
"Baik pak.. Terimakasih pak.. "
Setelah memberikan no tlp dan Foto KTP-nya Nari langsung bergegas ke kantor..
"Apaan ini??? Panggilkan Tukang parkirnya..." Perintah Rikky kepada asistennya