Alejandra menarik nafasnya saat dia berdiri dengan tegap di podium untuk menyampaikan beberapa patah kata di acara penyambutan senior year tahun ini.
Saat Alejandra akan membuka mulutnya, suara almarhum papanya terdengar lagi.
Apa yang kamu kejar?
Gara-gara suara itu Alejandra menutup matanya lagi, rasanya telinganya berdengung. Rasa trauma itu masih menghantuinya. Namun Alejandra melihat kilas balik saat-saat bahagia berdama papanya dan akhirnya Alejandra kembali membuka matanya, dan tersenyum. Memulai pidatonya.
"Kebahagiaan dan persatuan," katanya memulai pidatonya, "saya baru menyadari saya harus mengejar dua hal itu saat ini dan untuk selamanya."
-
Alejandra berjalan ke arah teman-temannya, hari ini adalah kelulusan mereka semua. Alejandra memandang sekeliling, orang-orang berpelukan, berfoto dan bercanda tawa, tidak ada yang tersingkirkan atau memandang nanar kepada anak-anak yang lain, Alejandra sangat sangat senang.
Melihat Russel dan Magui sedang berfoto bersama walau di belakangnya ada Blake, Marcus dan Joao sedang mengacaukan foto mereka, Tristan yang sedang memotret Dominic yang mendukung Fernandez, Piolo yang sedang berbicara dengan Julia sembari memegang tangannya, Alejandra tersenyum lebih lebar saat tidak sengaja mendengar percakapan Piolo dan Julia.
"Sepupu lo gak bakal keberatan kan?" tanya Piolo dengan terkekeh pelan.
Julia menggeleng, "hahaha! enggak, saudara lo gak bakal keberatan."
Alejandra kembali berjalan melihat sekelilingnya, dan akhirnya dia melihat Arion sedang meminta Gio untuk memotretnya bersama Luna.
Iya, Arion kembali bersama Luna, mereka saling memberi kesempatan satu sama lain, dan Luna telah menjadi salah satu teman terbaik Alejandra. Bahkan Arion mengucapkan terimakasih kepadanya setiap ada kesempatan karena Alejandra telah mengubah hidupnya dan cara pandangnya.
Alejandra pun begitu, dia tidak akan sadar kalau Arion tidak menyakitinya, dia tidak akan bersama pujaan hatinya sekarang.
Masa SMA sudah berakhir, dan saatnya mereka semua hidup di dunia nyata, melupakan semua mimpi indah maupun mimpi buruk masa SMA mereka.
"Alejandraaaaa!"
Alejandra menoleh kepada Gio yang tengah berlari ke arahnya, lalu dengan segenap tenaganya, Gio memeluk Alejandra dan mengangkatnya ke atas. Alejandra memegangi pundak Gio.
"Gio nanti jatoh!" katanya dengan tertawa, mendengar teriakan Alejandra, semua teman-teman mereka ikut berkumpul mengelilingi Alejandra dan Gio.
Gio terkekeh dan menurunkan Alejandra, dia menatap Alejandra dengan tersenyum hangat, Gio menyelipkan rambut Alejandra ke belakang telinganya, "mau kemana habis ini?"
Alejandra tersenyum, "Harvard? Oxford? atau Stanford? gue ngikut lo, kemanapun lo."
Gio mengangguk dan tersenyum.
"Karna lo adalah dunia gue," kata mereka berbarengan.
Alejandra tertawa dengan lepas, mereka semua—Russel, Magui, Blake, Dominic, Joao, Fernandez, Tristan, Piolo, Marcus, Julia, Arion dan Luna, bertepuk tangan dan melempar topi toga mereka serempak.
"BYE-BYE ELROND!" teriak mereka.
Alejandra masih tersenyum, tidak menyangka yang dia cari selama ini ada di hadapannya sejak lama.
-THE END-