Rasty terus meneteskan air matanya. Gadis itu hanya ingin pulang dan tidur saja tak mau memikirkan hal lain. Hatinya sangat sakit terlalu sakit untuk bisa menerima semuanya. Langkah Rasty terhenti saat Diki menahannya.
Rasty sudah banjir air mata dan Diki menahannya untuk tak pergi darinya. Rasty memberontak namun, Diki tak melepaskannya sama sekali.
"Ras, kita harus bicara?" pinta Diki.
"Sudahlah aku tak mau berbicara denganmu," tolak Rasty.
Diki memohon untuk berbicara pada Rasty. Menurut Diki, Rasty belum mengetahui keseluruhan semua kisah hidupnya. Rasty sudah tak mau membicarakan semua lagi. Rasty sudah tak mau mendengarnya lagi akan tetapi, Diki memaksa kalau Rasty harus mendengarkan semuanya.
Pada akhirnya Rasty pun mau berbicara dengan Diki. Laki-laki itu sangat berterima kasih pada Rasty mau mendengarkan semua dari sudut pandangnya.