"Ar, kamu harus bisa menjadi pemimpin tak hanya adik-adikmu saja tapi, karyawan yang lain juga," ucap Malaka serius.
"Mas, Arthur harus banyak belajar jangan diberikan tugas yang membebaninya," ungkap Nania tiba-tiba.
"Arthur harus banyak belajar dengan cepat karena dunia ini semakin modern jika tak cepat belajar akan tertinggal."
Arthur mengangguk.
Rasty masih saja menangis di kamarnya Riza pun datang menyusulnya dan duduk di sampingnya.
"Kamu tak boleh seperti ini!" hardik Riza serius memikirkan dirinya sendiri.
Riza sadar kalau Arthur yang lebih berhak dibandingkan dengannya maka dari itu yang harus sadar diri itu dirinya sendiri karena jika dua adiknya tau kalau Riza itu bukan anak kandung Malaka.
"Kenapa Kakak membelanya? Dia hanya orang asing dan juga ibunya pun tak berhak tinggal di sini. Gara-gara mereka Ibu harus masuk penjara," timpal Rasty murka.
"Kamu tak boleh seperti ini jadi kamu memilih mereka yang menderita dari pada harus ibu yang di penjara."