___
/ │ \
||+ │☆.||
|| ― ┼ ― ||
||.*+ │ +☆||
∧,,∧________||
(。・ω・。)
(o💌o)
(⌒〇〇⌒⌒⌒)
 ̄⊥ ̄ ̄⊥ ̄
Arsen tengah berjalan santai di koridor sekolah. Ia tak peduli oleh teriakan histeris dari beberapa siswi SMA. Ia hanya diam,dengan tatapan tajamnya.
Hingga,,,,
Bruakkkkkk,,,
"Aduuhhh,,,,kalo jalan please liat-liat dong. Iya jalan make kaki tapi di liat juga" omel Siswi tsb tak melihat siapa lawan bicaranya,Ia bangkit berdiri,lalu menatap manik hitam legam tsb.
"A-aaarsen?" gugup Siswi tsb, Ia berjalan mundur. Arsen menaikkan sebelah alisnya heran pada siswi tsb. Menjauhi Arsen? Itu baru pertama kalinya. Namun Arsen tak peduli.
Ia melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti,,,
Hinggaaa,,,
Bruakkkkk,,,
"ZIEL!!!!" heboh semua Siswa/i mendekat ke arah Siswi yang baru saja Arsen tabrak tak sengaja. Arsen pun membalikkan tubuhnya,Ia hanya menatap datar,Namun entah dorongan dari mana Ia mendekat ke sana sambil memberikan tatapan tajam ke beberapa siswa yang mendekati Ziel. Arsen untuk pertama kalinya,menggendong wanita selain sosok tsb. Arsen menggendong Ziell ala bridal style ke UKS. Tak ada guratan khawatir di wajah Arsen,hanya ada tatapan tajam dan juga dingin yang ia berikan pada sekitarnya.
Setibanya di UKS
Arsen meletakkan Ziel dengan perlahan di kasur UKS tsb.
"A-aarsen? D-ddia kenapa?!" takut Siswi PMR tsb.
"Pingsan"dingin Arsen.
"G-ggue cek dia dulu" ucap Siswi tsb,Arsen hanya mengangguk. Ia hendak keluar namun mengurungkan niatnya. Ia duduk di bangku tunggu UKS.
15 menit kemudian,,
Siswi tsb melangkah ragu ke arah Arsen,,
"A-aarsen dia udah sadar" ucap Siswi tsb. Arsen mengangguk lalu masuk ke dalam dan menemukan Ziel dengan posisi duduk di ranjang UKS.
"Baik?" cuek Arsen,membuat Ziel terlonjak kaget hingga,,,
Plakkkkkk,,,,
Tangan putih,dan mungil tsb baru saja menampar Arsen. Urat- urat Arsen terlihat jelas. Ia menahan kesabarannya.
"Lo!" geram Arsen
"M-mmmaafff,,,m-mmaaf,,g-ggue ga sengaja t-tadi refleks" jujur Ziel.
Arsen keluar dari UKS dengan emosi yang sudah memuncak. Ia tak ingin Ziel menjadi pelampiasan amarahnya. Tunggu? Biasanya ia akan mencaci maki seseorang yang melakukan hal fatal pada dirinya,namun ziel? Kenapa dia tidak? Arsen pusing dengan hal itu.
Sedangkan Ziel tengah menatap nanar tangannya yang sudah menampar Arsen.
"B-bbodohhh,,," gugup Ziel di sertai rasa takut nya tsb. Ia berjalan keluar dari UKS lalu berjalan ke kelasnya.
*
Sepulang sekolah,Ziel tak berani untuk keluar dari kelas mengingat kejadian di UKS tadi. Ia takut bertemu Arsen di parkiran lalu mempermalukan dirinya di depan teman- temannya. Ziel menghela nafas,Ini adalah kesalahannya jadi ia harus menanggung akibatnya. Ia berjalan di koridor sekolah hingga sampai di dekat parkiran juga gerbang sekolah.
"Lo! Sini!" dingin Arsen memanggil Ziel. Membuat Ziel berkeringat dingin
"G-ggue?" gugup Ziel
"Iya" ketus Arsen,Ziel mendekat dengan langkah ragu. Hingga Ia tiba tepat di depan Arsen.
"Baik?" ucap Arsen membuat Ziel menatapnya heran
"Baik? Apanya?" beo Ziel.
"Ck. Baik?" ucap Arsen mengulangi pertanyaanya,Ziel yang mulai mengerti menganggukkan kepalanya
"Pulang bareng!" ucap Arsen terdengar seperti perintah.
"T-ttapi"
"Tanpa penolakan!" sela Arsen,Ia pun berjalan ke arah motor sport hitamnya tsb,menghidupkannya,memakai helm full face lalu menatap Ziel datar.
"Cepat!" geram Arsen,dengan terpaksa Ziel naik ke atas motor sport Arsen.
"U-uudah" gugup Ziel. Arsen pun melajukan motornya keluar dari sekolah di susul oleh teman-temannya.
*
Arsen berhenti tepat di depan rumah yang hening,kosong,dan gelap. Ziel turun dari motor sport tsb.
"M-mmakasih" ucap Ziel. Arsen hanya mengangguk lalu pergi begitu saja. Ziel segera berlari dari situ. Itu bukan rumahnya. Ia hanya tidak ingin seseorang tahu bagaimana hidupnya yang sebenarnya.
Hay,,axixixix Kenalin Aku Khyln_15. kalian bisa cari aku juga kok di Waatpad. hehehe,,aku seketika beralih ke sini dulu. jangan lupa bintang juga dukungan dari kalian. salam dari khyln
khyln_15