Kabar mengenai dibubarkannya perkemahan blasteran, terdengar hingga ke Olympus. Ini cukup meresahkan bagi sang dewa dewi. Tapi tak ada yang bisa mereka lakukan terkecuali bungkam. Terlebih ketika sang raja para dewa telah memberikan titahnya bagi keluarga Olympusnya untuk menutup akses.
Olympus hanya menjalankan urusan mereka tanpa diperbolehkan untuk bersinggungan lagi dengan manusia. Di mana yang berarti tak ada lagi demigod atau blasteran yang terlahir.
Hingga beberapa bulan kemudian, sang dewi bijak tidak tahan lagi.
Ya Athena memberontak. Sang Dewi bertutur di depan ayahnya, Zeus tentang kekhawatirannya jika keadaan ini terus berlangsung. Bahkan sang dewi bijak tak segan mengingatkan Zeus pada dewa alam liar (Pan) yang memudar karena tak ada lagi kepercayaan, tak ada lagi yang mengingatnya.
Hal itu diangguki seluruh penghuni Olympus termasuk Hera.
Namun, apakah Zeus akan dengan mudah luluh dan kembali mengijinkan Olympus bahu membahu dengan manusia seperti dahulu?
Jawabannya iya sekaligus tidak.
Lalu awal semua cerita ini dimulai.
"Semua kisah para pahlawan, akan selalu melibatkan keturunan Athena. Mengapa? Sebab ia adalah penyusun strategi yang baik,"
.
.
.