20 menit perjalanan dari rumah Oliv ke Mall, akhirnya Oliv dan Kevin sampai di tempat tujuan.
"Sayang Kamu mau nonton apa?" Tanya Kevin.
"Ohh kamu ajak aku nonton" ucap Oliv.
Kevin mengangguk pelan.
"Aku si terserah kamu mau nonton film apa" Sahut Oliv.
"Okey, kamu duduk disitu aja" menunjuk tempat duduk yg sudah tersedia di area Bioskop.
"Aku ikut pesan tiket aja sama kamu" jawab Oliv santai.
"Okelah" tersenyum sambil merangkul Oliv.
"Mau nonton film apa Mas?" tanya Mba-mba penjaga tiket.
"Jailangkung ya Mba" ucap Kevin santai.
"Umur nya berapa mas? Ada 17 tahun keatas?" tanya Mba nya.
Kevin? Di Tanya seperti itu? Wajar saja muka Kevin ini memang sangat imut.
"Emm, Ti.. Tidak ada Mba" jawab Kevin dengan gugup.
"Maaf Mas untuk film Jailangkung umurnya harus 17 tahun keatas, silahkan untuk memilih film yg lain" tawar Mbanya.
"Yaudah yang itu aja deh Mba" menunjuk film Orang Kaya Baru.
"Oke pemesanan dua ya ka, harga 80rb, mau duduk di bangku yang mana ka? Silahkan" tawar Mbanya.
"Yang ini Mba" Menunjuk tempat paling atas.
"Oke Mas terima kasih" Mempersilahkan dan melayani pelanggan selanjutnya.
"Aduh Kevin polos banget si, padahal umurnya kan udah mau 19 tahun" Batin Oliv sambil berjalan disamping Kevin.
Tiba-Tiba ...
"Olivia Carolina" ucap Kevin
Tiba-tiba Kevin memegang satu tangan Oliv dan berpindah posisi, yang tadinya di samping Oliv kini Kevin berada di hadapan Oliv sambil berjongkok.
"Kevin" Ucap Oliv lembut dengan detak jantungnya yang berdebar begitu kencang.
"Aku sayang sama kamu" Ucap Kevin sambil memberi sebuah Bunga Mawar dan satu Coklat.
"Iya, Aku sayang kamu juga" Sahut Oliv tersenyum bahagia.
"Cieee" goda Orang-orang yang ada di area luar Bioskop.
"I.. Ini buat aku? " ucap Oliv gugup karna Oliv belum pernah di perlakukan seromantis ini.
Banyak yang ngeliatin Oliv dan Kevin kali ini, melihat tingkah Kevin yang begitu romantis, sedangkan Oliv terlihat gugup dengan wajahnya yg memerah karna benar-bernar kaget akan tingkahnya Kevin.
"Iya buat kamu, masa buat mereka yg ngeliatin kita" ucap Kevin sambil bangun dari posisinya, Kini Kevin berdiri dihadapan Oliv.
"Hari ini aku kasih kamu Bunga, insyaallah kalau kita berjodoh aku akan kasih seperangkat alat shalat beserta surah Ar-Rahman" ucap Kevin lagi-lagi membuat Oliv semakin tergila-gila padanya.
"Kevinn" Ucap Oliv terharu
"Makasih ya sayang, aku seneng banget" Memeluk Kevin.
"Ih romantis banget si"
"Mau di posisi cewe itu"
"Cocok, cewenya cantik dan cowoknya ganteng"
"Iri"
Itulah ucapan orang-orang yang ada di sekitar Oliv dan Kevin.
Kevin tersenyum karna hal ini tidak akan bisa terulang lagi nantinya.
Drettt..
Tandanya ada yang Telfon.
Handphone Kevin terus bergetar.
saat Kevin ingin mengangkat, Oliv sempat melirik telfon dari siapa..
Dan disitu terpampang jelas nama Safira putri
Mengangkat telfon..
📞"Halo assalamulaikum Ra"
📞"Ohh iyaiya Fira sayang"
📞"Tenang saja"
📞"Selesaikan dulu hafalanmu baru pacaran" sambil tertawa.
📞"Aku? Aku lagi sama kawanku nih"
📞"Iya-iya"
📞"Yaudah assalamulaikum"
"Sayang? Aku? Kawannya Kevin? Maksudnya apa loh ini" Batin Oliv bertanya-tanya.
"Adikku" Sahut Kevin Yang tiba-tiba bicara tanpa Oliv tanya.
"Oh adik kamu, dia pesantren?" tanya Oliv.
"Iya dia pesantren, tapi bukan adik kandung" Jelas Kevin.
"Lalu?" tanya Oliv.
"Jadi Bundanya percayain dia ke aku, aku sama dia satu pesantren tapi beda asrama" Jelasnya lagi.
"Hmm gitu" ucap Oliv tersenyum.
Aku tidak mempersoalkan soal itu, yang penting Kevin milikku saat ini.
📘📘
Kini Oliv dan Kevin sudah berada didalam bioskop, Oliv hanya ingin menggenggam lama tangan Kevin.
"Kenapa aku merasa sedih ya saat bersama Kevin" Batin Oliv.
"Oliv Maafin aku" Batin Kevin sambil mengelus tangan Oliv.
Setelah 2 jam berlalu akhirnya Oliv dan Kevin pulang, tapi Kevin masih ingin mengajak Oliv kedanau.
"Kita ke danau yuk? sebentar aja, aku ingin bicara serius sama kamu." ucap Kevin.
"Hm, baiklah" Sambil tersenyum.
Tiba lah didanau, Oliv dan Kevin duduk di angkringan.
Yaa,, karna itu permintaan Oliv, dan Kevin nurut saja.
"Aku mau bicara serius tapi kamu jangan marah atau sedih ya" Ucap Kevin dengan pandangan lurus sedangkan Oliv terus menatap wajah Kevin.
Oliv hanya mengangguk dan fokus mendengarkan apa yang akan di sampaikan oleh Kevin.
"Gini sayang, sebelumnya makasih banget udah mau terima segala kekurangan aku, makasih udah mau jalanin hubungan ini sama aku, makasih juga udah sempetin waktu kamu hari ini buat aku. Mungkin ini berat tapi aku harus pergi.." belum selesai bicara langsung terpotong ucapan Kevin dengan Oliv.
"Kamu mau putus dari aku?" dengan nada tegas dan naik satu alis.
"Dengerin aku dulu sayang, aku besok berangkat kepesantren. Aku minta maaf kalau aku ada salah sama kamu, maaf aku gak bisa romantis seperti mantan-mantan kamu. Aku apa adanya dan alhamdulillah kamu terima aku yang kayak gini. Makasih sayang, aku pamit hari ini karna besok aku sudah tidak sempat pegang handphone. Kalau besok aku sudah tidak chat kamu berarti aku sudah berangkat, aku minta doa dari kamu supaya selamat sampai tujuan" ucap Kevin.
Mendengar Kevin akan pergi, badan Oliv terasa lemas dan ingin sekali menangis di hadapan Kevin, Oliv memejamkan matanya dan memegang kepalanya dengan satu tangan. Oliv berusaha dewasa dengan ucapannya Kevin.
"Kamu baik-baik disini, jaga kesehatan, jaga hubungan kita, jaga sholat 5 waktunya juga, jangan males makan ya. Aku sayang kamu, dan maaf kalau nanti aku gak kasih kamu kabar selama aku di pesantren. Kalo kamu rindu, temui aku di sholat malam mu" sambil mengelus tangan Oliv.
"Kenapa cepet banget si? Kita baru pacaran, dan selama pacaran kamu baru hari ini temuin aku" tahan nangis dan terus memejamkan matanya, Oliv berharap ini hanya mimpi.
"Ilmuku masih mines, aku mau kejar cita-citaku. Maafin aku" Sahut Kevin sambil menunduk.
"Kamu jahat" Ucap Oliv tarik nafas dan membuka matanya, ternyata ini memang tidak mimpi.
Kevin hanya diam.
"Tapi apa boleh buat, aku pun gak bisa melarang kamu, Kamu baik-baik ya disana, jaga juga hubungan kita juga, aku sayang sama kamu" Sahut Oliv dengan tegar.
"Makasih sayang kamu udah mau ngertiin aku" Ucap Kevin mengelus kepala Oliv.
Dan Oliv membalas ucapannya dengan senyuman.
Diam sejenak karna detik ini kevin dan Oliv sudah mulai kehabisan kata-kata.
"Oh iya kamu mau makan gak? Aku beliin ya buat kamu" ucap Kevin dengan lembut.
"Gausah Vin, aku mau pulang aja, kepalaku pusing banget" Sahut Oliv dengan senyuman palsu.
"Kepala kamu pusing? Aku belikan obat ya" Ucap Kevin dengan Khawatir.
"Gausah Kevin, aku nau pulang aja" langsung berdiri dan berjalan pelan-pelan.
"Kenapa jadi kayak gini sih" batin Oliv sambil menunduk.
"Aku tau kamu pusing gara-gara aku kan?" Tanya Kevin.
"Ngga ko, yaudah yuk" Sahut Oliv dan langsung berjalan menuju parkiran motor.
Di sepanjang jalan mereka berdua hanya berdiam, dan tibalah didekat rumah Oliv.
"Makasih buat hari ini, makasih juga Coklat dan Bunganya" Ucap Oliv tersenyum tipis.
"Iya sama-sama, oh iya sini deh aku bisikin" Ucap Kevin.
Oliv mendekatkan telinganya ke bibir Kevin.
"apa?" Sahut Oliv.
"Tunggu aku sampai aku datang melamarmu" Ucap Kevin kecil ditelinga Oliv.
"Ihh Kevin, Udah ah nanti aku sedih. Gausah menggombal, aku takut nanti kata-kata itu gak bisa hilang dari fikiran aku" ucap Oliv dengan jelas.
"Berarti kamu mau aku hilang?" Tanya Kevin dengan serius.
"Ngg gitu sayangku" Sahut Oliv dengan nada manja.
"Iya iya, yaudah aku balik ya, kamu langsung tidur, jangan bergadang OK" sambil menyalakan mesin motor.
"Assalamulaikum" salam Kevin.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" ucap Oliv dan langsung berbalik badan, Ketika Oliv menengok kebelakang kevin sudah semakin jauh.
📘📘
Maaf kalau masih ada typo
Jangan lupa di Vote ❤️
Kasih kritik saran 📄