Chereads / Akhya / Chapter 16 - semangatku adalah Jayani

Chapter 16 - semangatku adalah Jayani

"kak kapan berangkat".ucap salah satu teman jayani

"hmm..kalo Sabtu sore kita pergi gimana".tanya bagus

"boleh juga tu malam mingguan dijalan hahha".iming temen jayani yang juga dikenal jomblo akut

"sok ada pacar Lo mujidin".ucap jayani dengan wajah datar

"nama gw itu laskar setiawan yang paling ganteng dan tidak sombong".ucap iwan menepuk-nepuk dada bidang milik nya

"suka gw dong gw mau manggil Lo apa,mau gw panggil Wak uden,mau mujidin,mau Mbah wawan,mau sii-".belum siap jayani ngomong langsung dibantah oleh Iwan

"wah sekate-kate Lo kalo ngomong nama gw laskar,L A S K A R,laskar bukan Mbah wawan,Lo kira gw mbah-mbah apa".ucapnya menyentil kening gadis itu kemudian lari kebelakang akhya yang sedari tadi ngobrol dengan bagus

"woii kening gw sakit bego".jerit jayani segera mengejar Iwan yang berada dibelakang akhya

"sini ga Lo,sini ga".ucapnya berusaha mencubit lengan iwan

"apa kalian ini dh besar main kejar-kejaran".ucap akhya

"ini kak masa Wawan nyentil kening Aya kan sakit".ucap gadis itu sambil mengusap-usap kening yang terkena sentilan Iwan

"woi ketek kadal nama gw laskar".ucapnya dari balik badan akhya

"apa lo,suka gw dong,sini ga Lo".ucapnya sambil menarik-narik tangan Iwan agar segera menampakkan batang hidungnya

"udah sii jay,apa yg sakit coba".ucap akhya dengan wajah datarnya

"ini kakak liat,kan merah kening Aya".rengek nya kepada akhya,lelaki itu melihat kearah kening gadis yang berada didepannya lalu meniup-niup nya dengan lembut

"udah kan ga sakit lagi".ucap akhya,jayani terdiam terpaku melihat akhya meniup-niup keningnya.bisa diukur itu tidak sampai 30 cm berada didepan muka lelaki yang jarang sekali untuk tersenyum,akhya selalu datang dengan wajah datar dan nada bicara yang dingin membuat mukanya terlihat seperti kejam

sesudah pulang dari tempat perkumpulan,gadis itu diajak ke sesuatu tempat oleh akhya, terlihat betapa banyak lampu kelap kelip disetiap jalan pasti setiap mata melihat nya tidak akan berpaling

"kita mau kemana kak".angin malam menerpa wajah mungil gadis itu

"hm ada deh,Jay dingin ga". akhya sedari tadi melihat setiap sudut wajah gadis itu "manis"itulah yang ada didalam hatinya

"iyaa nih".melihat motor akhya berhenti membuat gadis ini terheran-heran

"kenapa berhenti kak".akhya membuka jaket miliknya dan memberi kepada gadis itu

"loh nanti kakak kedinginan,udah dipake aja".jayani mengembalikan jaket milik lelaki didepannya

"udah dipake aja Jay,kakak lebih suka angin malam,klo jayani kan ga make baju panjang jadi pake aja nanti sakit kena angin malam".ujar akhya kembali menjalankan kuda besinya menelusuri jalan raya,terlihat banyak orang yang sedang bersama pacarnya malam ini tetapi bukanlah malam Minggu melainkan hanya malam Sabtu,motor itu berhenti didekat tepi pantai terlihat banyak lampu tersedia disana dan tidak hanya mereka yang berada ditepi pantai melainkan banyak juga remaja remaja yang sedang menikmati bulan dan bintang yang sedang bertaburan banyak diatas langit,akhya menarik tangan jayani menuju tepi pantai.gadis itu sedari tadi melihat ke atas langit dan bergantian melihat kearah laut dirinya tidak berhenti terkagum melihat indahnya ciptaan yang maha kuasa

"kak,indah ya".akhya tersenyum melihat gadis yang sedang bersama dirinya

"indah kan Jay,kakak sering kesini kalo lagi banyak masalah,rasanya masalah itu bisa kakak lupakan Karena melihat keindahan ini,kakak tenang kalo berada disini,kakak terkadang nangis".ucapan sendu akhya membuat gadis yang sedang duduk disampingnya menoleh kearahnya

"kakak nangis?".ucapnya dengan penuh pertanyaan

"ya,karena dia".

"dia siapa kak?". Jayani tidak bisa memecahkan teka-teki yang berada di arah pandangan lelaki disamping nya

"dulu,kakak punya pacar kami saling sayang sama-sama takut kehilangan, setiap permasalahan kami selalu berakhir dengan kata maaf tidak pernah berpisah".ucapan sendu itu membuat jayani bingung

"tapi satu hari itu aku dikabarkan dia masuk rumah sakit, ternyata selama ini dia menyembunyikan penyakit nya dari kakak dengan alasan tidak mau membuat khawatir".akhya yang meneteskan air matanya membuat jayani tambah binggung ,ingin menghapus air mata lelaki itu tetapi dirinya sungkan kembali ia urungkan keinginan untuk menghapus air mata akhya

"setelah kakak ketahui penyakitnya tidak bisa untuk sembuh lagi,dia meminta untuk kakak mengizinkan dirinya untuk tidur diperlukanku,dia bilang untuk terakhir kalinya tetapi ucapan tidak sama sekali kakak tanggapi,dan ya dia pergi didalam pelukan ini". akhya melihat tanggannya dan kembali meneteskan air matanya,kali ini jayani menghapus air mata lelaki itu dirinya tidak memikirkan egonya yang sungkan untuk menghapus air mata lelaki ini dirinya tidak bisa melihat orang yang sedang menangis didekatnya, tiba-tiba memeluk badan ramping milik jayani membuat empunya kaget

"Jay sebentar aja ya,boleh kan".jayani hanya mengangguk dan menghapus-hapus Punggung lelaki itu,biarlah akhya dikatakan lelaki cenggeng tapi benar dirinya tidak bisa menahan air mata ini menangis kan sejadi-jadinya dipelukan gadis itu