"Oh, jadi lo udah siap menyerahkan nyawa lo sama gue?"
Rai yang mendengarnya pun langsung membelalakkan kedua matanya karena apa yang baru saja dikatakan oleh Samuel membuat laki-laki tersebut geleng-geleng kepala seketika.
"Heh, kalau ngomong tuh yang bener dong. Enak aja lo, najis banget!"
"Dih, lo yang mulai duluan, dikasih tau malah jawab 'bukan urusan gue, ya!' kalau gitu kan berarti lo bodo amat mau mati juga."
Ellen yang berada di samping Samuel pun langsung menghela nafas sejenak sebelum akhirnya gadis tersebut berbicara.
"El, udah dong. Aku lagi pengen tenang, nih, jangan berantem mulu bisa nggak, sih?"
"Tau tuh si Samuel, gitu mulu hidupnya dari dulu. Panas, ya, hati lo karena bisa dapetin Raina?"
Samuel yang mendengar itu pun langsung berdecih lalu menatap sinis melalui kaca spion yang berada di tengah-tengah sebelum akhirnya berbicara.
"Lo kalau ngomong yang bener, Rai. Gue udah punya Ellen, ngapain ngambil punya orang?"
