Selamat membaca
.
.
Aksa duduk di ruangan unggu bandara, menunggu operator memangil mereka ketika pesawat siap. Aksa sedikit gugup, ada perasan cemas dan ada sebuah perasaan yang sulit untuk di jelaskan. Ia merasa tak sabar untuk ke inggris, karena bagaimana pun juga, ini acara pameran busana yang cukup bergengsi dan biasanya hana di hadiri oleh orang konglomerat dan perusahaa besar yang sudah mencakar dunia. Dan dirinya mndapatkan kesempatan itu.
Terlebih, Aksa sedikit seng karena salah satu kenalannya ada di inggris sehingga ia bisa mengajak temanya itu untuk pergi bersama. Selain karena ia memili satu tiket kosong, ia juga tidka tahu dengan pasti di mana posisi pameran itu di adakan. Di tiket itu juga tidak menyebutka alamat, hanya tema pameran, waktu dan nomor kursi. Menimbang hal itu ia memutuskan mengajak temanya untuk ikut.