Selamat membaca
.
.
Aletta melihat kesekelilingnya, semuanya merupakan hamparan rumput hijau dengan di selingi bunga bunga kecil berwarna kuning, membuat hamparan rumput itu menjadi lebih cantik saat di lengkapi oleh daun daun berwarna merah yang berguguran karena di terpa angin. Melihat hal itu, mengingatkan Aletta akan sebuh kalimat bijak yang berbunyi, 'angin yang jatuh tidak pernah membenci angin.' "Eh?, kok gitu?" Aletta mengelengkan kepalanya menginat kembali kalimat yang benar. "ah, yang benar itu daun yang jatuh tidak pernah membenci angin, hahahha".
"hahahaha… bibi…" Aletta terdiam saat mendengar suara tawa yang bersamaan dengan tawanya, suara tawa yang sepertinya milik anak perempuan. Penasaran Aletta mencari kesekelilignya, namun tidak menemukkan apapun, hanya kehampaan yang ada di seklilingnya. Luas dan seolah tak terbatas kemana pun ia memandang.