Selamat membaca
.
.
Samar rasa sakit yang terasa di kepala aletta perlahan memudar, berganti dengan cahaya yang mulai berdesakan masuk kedalam matanya, hingga akhirnya ia membuka matanya. Cahaya silau dari lampu yang menimpa matanya membuat Aletta harus beberapa mengerjabkan matanya untuk menyesuaikan dengan cahaya lampu. Saat sedang menyesuaikan dengan cahaya, Aletta mendengar sebuah sapaan yang terdengar akrab di telinganya. "Sudah bangun ternyata, mau minum?" Sapa orang itu, dan saat Aletta menoleh ternyata adalah Kayana neneknya.
"Nenek,?" Gumam Aletta yang hanya di jawab dengan senyuman, Kayana mendekati Aletta dengan segelas air di tanganya.
"Minum" Kaya kayana membantu Aletta untuk minum.